Pelaku industri dilibatkan promosi cagar biosfer Kepualauan Togean

id togean

Pelaku industri dilibatkan promosi cagar biosfer Kepualauan Togean

Kepala Balai Taman Nasional Kepulaan Togean (TNKT) Sulawesi Tengah, Bustang. (www.sulteng.antaranews.com/Moh. Ridwan)

Kami membuka ruang bagi pelaku industri pariwisata, usaha kecil maupun menengah, koperasi dan sebagainya termasuk industri kreatif (film dan narasi) guna memperkuat promosi cagar biosfer Kepulauan Togean

Palu (ANTARA) - Balai Taman Nasional Kelupauan Togean (BTNKT) akan melibatkan para industri dalam menjaga serta mempromosikan cagar biosfer kepualauan Togean, Kabupaten Tojo Una-Unan, sulawesi Tengah yang baru ditetapkan UNESCO.

"Kami membuka ruang bagi pelaku industri pariwisata, usaha kecil maupun menengah, koperasi dan sebagainya termasuk industri kreatif (film dan narasi) guna memperkuat promosi cagar biosfer Kepulauan Togean," kata Kepala Balai TNKT Bustang, yang dihubungi, Rabu.

Pengelolaan cagar biosfer pada dasarnya merupakan model pengelolaan berbasi 'lansekap' dan mutipihak. Oleh karenyanya diperlukan upaya yang terpadu dan berkesinambungan dimulai dari membangun visi bersama dan langkah-langkah konkret sebagai uji coba sinergitas program.

Menurutnya, pelibatan pelaku industri sebagai tindak lanjut hasil rapat koordinasi pengelolaan cagar biosfer di Indonesia bersama Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta pada 26 Juli 2019.

Dijelaskannya, dari hasil rapat koordinasi melahirkan sejumlah rumusan antara lain pengelolah cagar biosfer perlu melakukan kreasi dan inovasi dalam hal memperkuat merek, salah satunya meberian label dan sertifikasi pada produk-produk yang dihasilkan di wilayah cagar biosfer. Selain itu mendorong dunia industri terjun kedalam.

Baca juga: Balai TNKT transplantasi 28.000 karang di perairan Togean

"Siapapun bisa menggunakan merek cagar biosfer untuk kepentingan promosi, untuk menarik minat orang berkunjung," ujar Bustang.

Guna menjalin sinegritas lintas sektoral sebagai upaya dukungan terhadap keberlangsungan cagar biosfer di daerah tersebut, maka TNKT ankan merangkul para pihak baik pemerintah setempat, akademisi, pemangku kepentingan, lembaga terkait dan masyarakat termasuk pihak swasta untuk menyatukan persepsi bersama.

Dalam rumusan tersebut, Unit Pelaksana Teknis atau pengelolah cagar biosfer lebih proaktif dalam mempromosikan status cagar biosfer yang dikelolah melalui pencantuman logo, media sosial dan publikasi-publikasi termasuk melakukan komunikasi dengan pemerintah setempat untuk membangun fitur geografis dan visual grafis di lokasi-lokasi strategis di kawasan tersebut.

"Sosialisais secara internal, kami sudah lakukan. Kami upayakan dalam waktu dekat logo cagar biosfer Kepulauan Togena segera selesai dan selanjutnya akan kami sampaikan saat pertemuan dengan para pihak nanti," katanya menambahkan.

Secara georafis, Kepualuan Togean berada tepat ditngah-tengah Teluk Tomini atau dibagian utara Kabupaten Tojo Una-Una dengan luas daratan mencapai 755,4 kilometer terdiri dari 66 pulau besar dan kecil. Sebagian besar wilayahnya masuk dalam kawasan lindung dengan luas perairan laut 336.773 hektare.

Disampin itu, terdapa 10.659 hektare kawasan hutan, 193 hektare hutan produksi terbatas, 11.759 hektare hutan produksi tetap dan 3.221 hutan produksi yang dapat di konservasi.

"Prioritas pengelolaan cagar biosfer meliputi perlindungan dan pemanfaatan, pengamanan kawasan taman nasional serta melestarikan flora dan fauna, selain itu kawasan cagar biosfer juga dapat digunakan sebagai tepat penelitian," ucap Bustang.

Baca juga: BTNKT segera rancang logo cagar biosfer Kepulauan Togean
Baca juga: Walhi : Pengelolaan Togean harus mengedepankan upaya pelestarian lingkungan