Makassar (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) mengambil kebijakan armadanya melakukan portstay atau status menunggu/tidak berlayar di sembilan lokasi pelabuhan yang tersebar di Indonesia untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Hal itu dikemukakan Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero), Yahya Kuncoro melalui keterangan persnya di Makassar, Kamis.
Berdasarkan data PT Pelni diketahui 9 lokasi portstay itu adalah Semarang (KM Gunung Dempo, KM Kelimutu), Sorong (KM Dobonsolo), Tg. Priok (KM Ciremai, KM Nggapulu, KM Dorolonda, KM Sinabung, KM Bukit Raya, KM Lawit), Surabaya (KM Labobar, KM Awu, KM Leuser, KM Egon), Belawan (KM Kelud), Makassar (KM Lambelu, KM Tidar, KM Bukit Siguntang, KM Umsini, KM Tilongkabila, KM Sirimau, KM Binaiya, KM Willis), Bitung (KM Tatamailau, KM Sangiang), Ambon (KM Pangrango) dan Baubau (KFC Jetliner).
Dengan adanya penundaan kapal Pelini untuk berlayar dengan sejumlah pertimbangan, maka para calon penumpang yang ingin membatalkan perjalanan dapat melakukan pengembalian uang tiket (refund) di loket PELNI maksimal 1x24 jam sebelum jadwal keberangkatan.
"Untuk mengakomodir permintaan pembatalan tiket, calon penumpang dapat melakukan mengembalikan pada loket PELNI dengan membawa identitas. Pengembalian uang tiket akan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku," kata Yahya.
Selain berlaku untuk kapal penumpang milik PT Pelni, juga diberlakukan untuk jenis kapal perintis. Dalam pemberlakuan portstay, kapal menunggu di pelabuhan pangkalan masing-masing seperti di Meulaboh, Teluk Bayur, Bengkulu, Tanjung Pinang, Kijang, Kotabaru, Surabaya, Makassar/Bringkasi, Kupang, Bitung, Tahuna, Kwandang, Makassar, Ambon, Ternate, Kendari, Saumlaki, Jayapura, Biak, Merauke, Manokwari dan Sorong.
Dalam pelaksaan portstay itu, lanjut dia, seluruh petugas kapal mendapatkan pengawasan yang ketat dari kantor cabang PT Pelni beserta otoritas pelabuhan setempat. Perusahaan juga terus melakukan peningkatan pengawasan terhadap kesehatan seluruh petugas kapal.
Hal tersebut sebagai komitmen PT Pelni yang terus berusaha untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan yang sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan RI.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19 seluruh petugas kapal telah diinstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjalankan seluruh SOP Kesehatan. Manajemen juga telah melengkapi seluruh petugas kapal dengan APD serta membekali multivitamin sebagai upaya dalam meningkatkan imunitas para ABK.
"Sebagai bentuk antisipasi pencegahan penyebaran COVID-19, sejalan dengan kebijakan pemerintah, mulai 12 April 2020 PeIni mewajibkan seluruh penumpangnya untuk menggunakan masker selama berada diatas kapal," katanya.
Termasuk konsisten menjalankan pengukuran suhu tubuh bagi seluruh penumpang sebelum naik ke atas kapal. Perusahaan juga melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh kapalnya secara berkala, serta menerapkan jaga jarak bagi para penumpang dengan mengatur jarak antar penumpang sejauh 1 - 2 meter baik itu pada nomor bed maupun saat mengantri makan.
Berita Terkait
Pelni evakuasi wisatawan ke Lembar usai Bandara Labuan Bajo ditutup
Senin, 11 November 2024 10:31 Wib
KPK sidik dua perkara korupsi di PT Jasindo
Minggu, 4 Agustus 2024 9:32 Wib
Pelni minta dispensasi penumpang 150 persen dari kapasitas kapal
Sabtu, 3 Agustus 2024 6:48 Wib
Transformasi Pelni memperkuat konektivitas antardaerah
Jumat, 2 Agustus 2024 14:01 Wib
Pelni dapat PMN Rp1,5 triliun untuk pembelian kapal penumpang baru
Jumat, 5 Juli 2024 7:12 Wib
Pelabuhan Makassar tetap beroperasi setelah kebakaran KM Umsini
Minggu, 9 Juni 2024 14:37 Wib
Pelni Palu prediksi puncak arus balik lebaran pada 18 April
Minggu, 14 April 2024 19:45 Wib
Pelni imbau calon penumpang tidak beli tiket kapal dari medsos
Rabu, 3 April 2024 13:35 Wib