Pemprov Sulteng: Pelajar generasi bangsa harus bebas dari radikalisme

id BNPT,Fkpt sulteng,Fkpt,Kita Indonesia,Siswa pelajar tingkat slta sederajat,Pemprov Sulteng

Pemprov Sulteng: Pelajar generasi bangsa harus bebas dari radikalisme

Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulteng, Dr H Fachruddin D Yambas menyampaikan sambutan pada pembukaan kegiatan pelibatan pelajar dalam pencegahan terorisme, bertajuk "Kita Indonesia" yang diselenggarakan oleh BNPT dan FKPT Sulteng, di Palu, Selasa. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menyatakan pelajar di semua tingkatan utamanya SD, SMP dan SMA sederajat merupakan generasi penerus bangsa yang harus bebas dari faham radikalisme, intoleransi dan terorisme.

"Pelajar menjadi bagian penting dari pembangunan bangsa. Mereka menjadi tongkat estafet, yang harus tidak terpapar dari bahaya faham intoleransi, radikalisme dan terorisme," ucap Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulteng, Dr Fachruddin D Yambas, di Palu, Selasa, dalam kegiatan BNPT dan FKPT Sulteng tentang pelibatan pelajar SMA sederajat dalam pencegahan terorisme, bertajuk "Kita Indonesia".

Kepada siswa-siswi tingkat SLTA sederajat, Fachruddin mengemukakan, Pancasila merupakan ideologi terbaik yang dimiliki oleh Indonesia.

Pancasila, sebut dia, mengakomodir dan mengayomi semua agama, suku, etnis yang ada di Indonesia, yang dibingkai dalam Bhineka Tunggal Ika.

Olehnya, kata dia, pelajar harus memahami, memiliki pengetahuan yang kuat tentang kebangsaan, tentang Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, agar tidak mudah terpengaruh dengan faham-faham intoleransi, radikalisme dan terorisme.

"Pancasila menjadi ideologi yang terbaik di Indonesia, dan jangan mempertentangkannya," ujar Fachruddin.

Dia juga mengemukakan bahwa, tidak boleh mempertentangkan antara Pancasila dan kitab-kitab suci agama.

Sebab, membandingkan atau mempertentangkan antara Pancasila dengan kitab-kitab suci agama, merupakan suatu bentuk pemahaman yang keliru dan propaganda.

Karena, Pancasila merupakan buatan manusia, sementara kitab-kitab suci agama, merupakan firman Tuhan Yang Maha Esa.

Kegiatan BNPT dan FKPT Sulteng tentang pelibatan pelajar dalam pencegahan terorisme, menghadirkan 80 peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari Kota Palu dan Kabupaten Sigi.

Kegiatan yang dilaksanakan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat. Peserta diberikan masker, sanitizer dan pelindung wajah.
 
Siswa-siswi tingkat SLTA sederajat mengikuti kegiatan pelibatan pelajar dalam pencegahan terorisme, bertajuk "Kita Indonesia" yang diselenggarakan oleh BNPT dan FKPT Sulteng, di Palu, Selasa. (ANTARA/Muhammad Hajiji)