Kapolda: Kita bersinergi dalam memberantas radikalisme di Sulteng

id Kapolda, mit, poso

Kapolda: Kita bersinergi dalam memberantas radikalisme di Sulteng

Kapolda Sulteng Irjen Pol. Abdul Rakhman Baso saat memberi keterangan kepada wartawan usai acara Family Gathering yang digelar Polda Sulteng bersama media di Lapangan Tembak Poboya Kota Palu, Sabtu (27/2/2021). (ANTARA/Sulapto Sali).

Kita bersinergi, karena untuk kesejahteraan, ketentreman masyarkat dan keamanan dari pada Sulteng
Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah (Sulteng) Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso mengatakan bersinergi dengan semua pihak dalam memberantas paham radikalisme di wilayah setempat.

“Kita bersinergi, karena untuk kesejahteraan, ketentreman masyarkat dan keamanan dari pada Sulteng,” kata Kapolda Sulteng Irjen Pol. Abdul Rakhman Baso kepada wartawan usai acara Family Gathering yang digelar Polda Sulteng bersama media di Palu, Sabtu.

Ia mengatakan, walaupun secara struktural dan substansi tugas pemberantasan radikalisme dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT, tetapi semua pihak harus bersama-sama bergandengan tangan untuk bagaimana pemberantasan radikalisasi in bisa capai bersama.

Rakhman mengatakan, Sulawesi Tengah merupakan satu daerah yang diketahui adanya oknum yang menganut paham radikalisme.

"Dalam pemberantasan paham radikalisme ini, kepolisian telah melakukan berbagai upaya, di antaranya melalui kegiatan preventif, seperti edukasi, bantuan sosial dan sampai yang ujung tombak melalui Bhabinkamtibmas dan di BKO oleh teman-teman Bhabinsa,” katanya.

Upaya memberantas radikalisasi di wilayah Sulteng, Menurut Kapolda, kepolisian bersama semua pihak gencar dalam program deradikalisasi.

“Kita juga terus berupaya agar tidak bertambah, baik simpatisan maupun sebagainya melalui kegiatan deradikalisasi yang juga kita lakukan dalam operasi Madago Raya,” katanya. 
 
Sehingga, kata dia, dalam pelaksanaan Operasi Madago Raya, tidak hanya pada perburuan terhadap terduga DPO kelompok MIT Poso, namum ada upaya bersama mengembalikan pemahaman yang salah tersebut.

“Makanya, dalam operasi Madago Raya bukan semata-mata hanya mengejar bagaimana DPO segara tertangkap, tetapi bagaimana juga mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada aparat dan pemerintah, sehingga tidak mendukung daripada kelompok-kelompok tersebut,” ujarnya.

Baca juga: Satgas sinergitas perkuat strategi cegah terorisme di Sulteng
Baca juga: Satgas: Penanggulangan terorisme kedepankan tiga strategiBaca juga: Pemprov Sulteng: Pelajar generasi bangsa harus bebas dari radikalisme