Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Azfanadra Karim mengharapkan konser musik yang ditampilkan secara langsung (fisik) dan konser dalam format daring (virtual/online) dapat berjalan beriringan di tengah pemulihan pandemi COVID-19 yang tengah terjadi di Indonesia.
"Kita ingin ada solusi jalan keluar terbaik. Kita tentu ingin agar lambat laun konser langsung bisa dijalankan lagi, tanpa harus melupakan yang tengah berkembang saat ini seperti konser online," kata pria yang akrap disapa Adra itu kepada ANTARA, Sabtu.
Setelah satu tahun pandemi COVID-19 melanda Indonesia, banyak sekali pelaku industri musik yang terpukul karena kehilangan sumber mata pencaharian.
Tentu kembalinya perhelatan acara-acara pagelaran musik menjadi sesuatu yang didambakan para pelaku industri musik.
Penerapan protokol kesehatan yang ketat dapat menjadi alternatif kembalinya pementasan- pementasan para musisi di Tanah Air yang telah terhenti dalam 12 bulan terakhir.
"Kita berharap jika baik pelaku, penyelenggara, dan penikmat musik serta pemerintah bisa menyatukan visi dan misi untuk bangkit, dengan penerapan protokol kesehatan yang layak. Pasti bisa kok dilakukan dalam sebuah konser musik langsung (fisik)," katanya.
Harapannya itu juga berkaca dari pengalamannya berkecimpung di DKJ selama pandemi COVID-19.
DKJ secara patuh mengikuti anjuran protokol kesehatan dalam menampilkan karya seni yang telah disiapkan selama pandemi COVID-19 berlangsung.
Di samping itu, Adra mengatakan meski nanti ekosistem konser fisik musik sudah kembali seperti sedia kala, diharapkan ekosistem online pun dapat terus dikembangkan.
Menurut pria yang berprofesi sebagai komposer musik itu, bentuk kesenian baik dari pertunjukan fisik maupun pertunjukan daring menghasilkan sentuhan karya yang berbeda.
Sehingga, sangat mungkin di kemudian hari, kedua jenis pertunjukan itu bisa berjalan beriringan dan saling menopang satu sama lain.
"Manggung di depan penonton secara langsung tentu seninya beda dengan manggung di depan kamera. Manggung di panggung pertunjukan tentu beda juga dengan rekaman di studio, jadi ya itu dua seni yang berbeda," kata Adra.
Dukungan dari pemerintah maupun masyarakat yang menikmati musik pun turut diharapkan mampu mendorong kedua ekosistem itu berkembang memajukan musik-musik Indonesia.
Berita Terkait
PINKAN Indonesia luncurkan buku bertemakan Kolintang
Jumat, 11 Oktober 2024 9:54 Wib
Kanwil Kemenkumham Sulteng perkuat kolaborasi dukung pengembangan seni budaya
Minggu, 29 September 2024 23:56 Wib
Slank hibur ribuan penonton di Palu, Duo Anggrek dan artis lokal meriahkan konser
Kamis, 29 Agustus 2024 21:11 Wib
Lebih dari 30 orang terluka saat sebuah bianglala di Jerman terbakar
Minggu, 18 Agustus 2024 8:58 Wib
Guitar Quartet 4.13 harumkan nama bangsa di negeri Sakura
Senin, 15 Juli 2024 9:13 Wib