Jakarta (ANTARA) - Mantan Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin memiliki pengalaman tak terlupakan pada peristiwa yang dialaminya 6 Desember 2014 ketika harus nongkrong di emperan Kantor Bupati Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.
Hal itu terjadi akibat helikopter yang ditumpanginya terpaksa harus melakukan pendaratan darurat. "Ya waktu itu saya melakukan kunjungan kerja ke Morowali untuk meninjau pabrik pengolahan nikel. Nah setelah itu saya bersama tiga orang sahabat menumpang heli yang akan kembali ke Balikpapan, jadi kami menumpang untuk diturunkan di Palu karena memang satu arah," katanya di Jakarta, Jumat (14/5/2021) saat silaturahim Idul Fitri 1442 H.
Saleh Husin mengisahkan saat itu dalam perjalanan heli harus melewati bukit yang cukup terjal. Awan terlihat sangat tebal dan tiba-tiba hujan lebat, sehingga pilot tidak berani meneruskan perjalanan.
"Jadi pilot heli memutuskan mau gak mau ya harus mendarat darurat mencari lapangan kosong terdekat yang kebetulan ada di seberang Kantor Bupati Parigi Moutong,," ujarnya.
"Setelah mendarat darurat akhirnya saya katakan ayo kita jalan kaki saja ke kantor bupati untuk meminta pertolongan," ujarnya lagi.
Namun pada saat itu hari Sabtu sehingga kantor pada libur, suasananya sepi, tidak terlihat ada seorangpun sama sekali di kantor bupati tersebut.
"Terus saya katakan ke dirjen yang ikut menemani ayo kita nongkrong saja di emperan kantor sambil kita telpon polres setempat untuk kordinasi agar dapat dipinjamkan kendaraan," ujar Saleh Husin.
"Syukur Alhamdulillah akkhirnya saya dan kawan-kawan dapat melanjutkan perjalanan darurat melalui darat dengan meminjam mobil aparat setempat menuju Palu. Dalam hati kecil saya mengatakan ini merupakan kenangan yang tak pernah bisa dilupakan karena harus mendarat darurat dalam cuaca yang tidak bersahabat waktu itu yang membuat hati ya agak gusar juga tapi saya harus tetap terlihat tegar agar staf tidak panik," ujar Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Saleh Husin itu. ***