Pemkab Donggala kenalkan manfaat konsumsi ikan di daerah terpencil
Donggala, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, gencar mengenalkan manfaat konsumsi ikan kepada masyarakat di daerah terpencil dan terisolir kabupaten tersebut.
"Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani merupakan jawaban yang tepat dalam penyediaan gizi yang sehat, halal dan baik terhadap keluarga," ucap Kepala Dinas Perikanan Kelautan Donggala Ali Assagaf di Donggala, Sabtu.
Ia menerangkan daging ikan mengandung asam lemak tidak jenuh (asam lemak omega 3), yang dapat mempengaruhi fungsi pembuluh darah sehingga dapat mencegah penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah sehingga dapat mencegah penyakit jantung.
Selain itu, protein ikan lebih tinggi dibandingkan daging sapi, ayam dan lain-lain sehingga mudah dicerna dan cocok bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam pencernaan, dan ikan kaya akan fosfor yang penting bagi sel dan metabolisme tubuh.
"Ikan juga kaya akan zat besi yang diperlukan untuk haemoglobin di dalam darah, dan mengandung zincum yang penting untuk perkembangan sel-sel otak, serta ikan kaya akan iodine, bagian penting dari thyroxin, yaitu hormon yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental," ungkap Ali Assagaf.
Ia mengutarakan mengkonsumsi ikan dalam jumlah yang relatif cukup, jarang mengidap penyakit jantung (kardiovaskuler). Makan ikan berarti terhindar dari penyakit degeneratif seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes, kanker, serta meningkatkan kecerdasan.
Untuk meningkatkan konsumsi ikan Kabupaten Donggala khusus masyarakat di wilayah terpencil, maka membudayakan makan ikan di masyarakat terutama kalangan generasi muda adalah suatu keharusan.
"Melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) diharapkan tumbuh kesadaran gizi individu maupun kolektif masyarakat untuk gemar mengkonsumsi ikan yang aman, sehat, dan halal dengan melibatkan seluruh elemen bangsa," kata dia.
"Angka kecukupan gizi perkapita perhari kurang lebih 57 gram protein perkapita perhari yang harus dipenuhi. Untuk mencapai hal itu, maka ikan sebagai salah satu sumber protein yang murah dibandingkan dengan daging dengan segenap keunggulannya haruslah menjadi hidangan prioritas mulai sekarang," ujarnya.
Ia berharap ibu-ibu penggerak PKK dapat berperan penting dalam memasyarakatkan nilai lebih dari konsumsi ikan melalui sosialisasi keutamaan nilai gizi, yang terkandung dalam daging ikan dan diversifikasi produk olahan berbahan ikan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga baik di Posyandu dan Dasawisma.
"Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani merupakan jawaban yang tepat dalam penyediaan gizi yang sehat, halal dan baik terhadap keluarga," ucap Kepala Dinas Perikanan Kelautan Donggala Ali Assagaf di Donggala, Sabtu.
Ia menerangkan daging ikan mengandung asam lemak tidak jenuh (asam lemak omega 3), yang dapat mempengaruhi fungsi pembuluh darah sehingga dapat mencegah penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah sehingga dapat mencegah penyakit jantung.
Selain itu, protein ikan lebih tinggi dibandingkan daging sapi, ayam dan lain-lain sehingga mudah dicerna dan cocok bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam pencernaan, dan ikan kaya akan fosfor yang penting bagi sel dan metabolisme tubuh.
"Ikan juga kaya akan zat besi yang diperlukan untuk haemoglobin di dalam darah, dan mengandung zincum yang penting untuk perkembangan sel-sel otak, serta ikan kaya akan iodine, bagian penting dari thyroxin, yaitu hormon yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental," ungkap Ali Assagaf.
Ia mengutarakan mengkonsumsi ikan dalam jumlah yang relatif cukup, jarang mengidap penyakit jantung (kardiovaskuler). Makan ikan berarti terhindar dari penyakit degeneratif seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes, kanker, serta meningkatkan kecerdasan.
Untuk meningkatkan konsumsi ikan Kabupaten Donggala khusus masyarakat di wilayah terpencil, maka membudayakan makan ikan di masyarakat terutama kalangan generasi muda adalah suatu keharusan.
"Melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) diharapkan tumbuh kesadaran gizi individu maupun kolektif masyarakat untuk gemar mengkonsumsi ikan yang aman, sehat, dan halal dengan melibatkan seluruh elemen bangsa," kata dia.
"Angka kecukupan gizi perkapita perhari kurang lebih 57 gram protein perkapita perhari yang harus dipenuhi. Untuk mencapai hal itu, maka ikan sebagai salah satu sumber protein yang murah dibandingkan dengan daging dengan segenap keunggulannya haruslah menjadi hidangan prioritas mulai sekarang," ujarnya.
Ia berharap ibu-ibu penggerak PKK dapat berperan penting dalam memasyarakatkan nilai lebih dari konsumsi ikan melalui sosialisasi keutamaan nilai gizi, yang terkandung dalam daging ikan dan diversifikasi produk olahan berbahan ikan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga baik di Posyandu dan Dasawisma.