Bulog optimalkan 1.099 "Rumah Pangan Kita" di Sulteng

id Bulog, RPK, pangan, Sulteng, ketahanan pangan

Bulog optimalkan 1.099 "Rumah Pangan Kita" di Sulteng

Kepala Bidang Komersial Bulog Sulawesi Tengah, Aan Ari Wijaya. ANTARA/Izfaldi Muhammad

Palu (ANTARA) -
Kantor Wilayah Bulog Provinsi Sulawesi Tengah terus mengoptimalkan 1.099 "Rumah Pangan Kita (RPK)" di provinsi itu untuk mempermudah akses masyarakat mendapat layanan pangan.
 
"Kami juga sekaligus ikut membantu pemerintah untuk menekan harga sejumlah komoditas pangan," kata Kepala Bidang Komersial Bulog Sulteng Aan Ari Wijaya di Palu, Selasa.
 
Ia menjelaskan kehadiran RPK ini sangat membantu masyarakat, khususnya pada pelayanan pemenuhan bahan pangan dengan kualitas produk yang baik.
 
Data Bulog menyebutkan sebanyak 459 outlet RPK berada di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong, sedangkan 640 outlet lainya tersebar di Kabupaten Banggai, Banggai Laut, Banggai Kepulauan, Poso, Tojo Una-una, Tolitoli dan Buol.
 
"Salah satu keunggulan RPK milik Bulog ini adalah memiliki berbagai varian komoditas dari hampir seluruh merk," ujar Wijaya.
 
Ia juga mengajak masyarakat jika ingin menjadi mitra melalui program sahabat RPK, caranya sangat mudah dan tidak memerlukan modal besar.

"Syaratnya, lanjut dia, bisa secara individu atau rumah tangga, kedai atau toko, ormas, koperasi atupun perusahaan.
 
"Persyaratan teknis mengisi formulir pendaftaran dapat diakses melalui daring dan luring atau datang langsung mendaftar ke kantor Bulog terdekat," ujanya.
 
Ia menambahkan masyarakat wajib melampirkan dokumen identitas diri seperti KTP, surat keterangan domisili dari RT/RW, surat izin yang diterbitkan pihak kelurahan masing-masing, fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)..
 
"Setelah berkas pendaftaran di nyatakan lengkap, pihaknya melakukan verifikasi dan survei lokasi," ujarnya. 
 
Ia berharap dengan kemudahan akses itu masyarakat bisa antusias memanfaatkan program RPK dan ikut serta membantu menjaga stabilitas harga pangan.