Pemkab Parigi Moutong lakukan percepatan vaksinasi

id Vaksinasi, vaksin, dinkesparimo, dinas kesehatan, Fauziah Al Hadad, pemkabparimo, Sulteng, COVID-19, Corona

Pemkab Parigi Moutong  lakukan percepatan vaksinasi

Seorang warga mendapat suntikan vaksin dari petugas puskesmas di Kota Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Selasa (9/11/2021). ANTARA/Moh Ridwan

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah melakukan percepatan vaksinasi guna mengejar capaian target hingga akhir 2021.
 
"Saat ini 23 kecamatan terus berupaya melakukan percepatan vaksinasi agar capaian target 70 persen di akhir tahun bisa terealisasi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Parigi Moutong Fauziah Al Hadad di Parigi, Senin.
Ia menjelaskan berbagai upaya dilakukan pemerintah setempat untuk mendorong masyarakat berpartisipasi dalam vaksinasi.

Bahkan, Pemkab Parigi Moutong mengambil satu kebijakan dengan membagikan sembako kepada masyarakat yang divaksinasi.
 
Sebagai mana data Dinas Kesehatan setempat, jumlah sasaran vaksinasi Parigi Moutong sebanyak 323.177 jiwa dan yang sudah divaksin dosis satu sebanyak 177.916 jiwa atau 55,05 persen, dosis kedua 88.704 jiwa atau 27,45 persen, dan dosis ketiga khusus tenaga kesehatan 1.318 jiwa atau 49,55 persen.
 
"Realisasi sementara vaksinasi Parigi Moutong baru mencapai 55,05 persen. Di sisa waktu tahun ini, kami terus berupaya agar realisasinya bisa mencapai target yang sudah ditetapkan pemerintah pusat," ucap Fauziah.
 
Ia menilai keikutsertaan masyarakat dalam program vaksinasi COVID-19 di kabupaten itu cukup antusias.

Bahkan, dalam berbagai kesempatan masyarakat rela antrean untuk mendapatkan layanan vaksinasi.
 
Pemerintah daerah setempat dalam melaksanakan percepatan layanan juga menggandeng berbagai pihak, antara lain TNI/Polri yang sejak awal konsisten mendorong pencapaian vaksinasi di daerah itu.
 
"Meski relaksasi masih rendah, namun kami tetap optimis hingga akhir Desember mendatang posisi capaian vaksinasi Parigi Moutong bisa berada di posisi yang lebih baik," kata Fauziah.
 
Pemkab Parigi Moutong dalam menyukseskan program ini memiliki berbagai kendala di lapangan, salah satunya faktor geografis dengan garis pantai sepanjang 472 kilometer dan  masyarakat setempat banyak bermukim di daerah terpencil sehingga menyulitkan petugas atau vaksinator menjangkau wilayah-wilayah tersebut.

"Kami tidak boleh menyerah. Sesulit apapun medan, kami tetap membuka pelayanan, sebab vaksinasi tujuannya untuk kepentingan orang banyak. Artinya pemerintah memiliki kewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang prima," demikian Fauziah.