Dinas Kesehatan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengatakan 1.317 posyandu di kabupaten itu perlu optimalisasi untuk membantu upaya meningkatkan status gizi masyarakat.
"Peran posyandu sangat penting dan posyandu garda terdepan yang digerakkan kelompok masyarakat dalam rangka membantu pemerintah memperbaiki gizi masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Parigi Moutong Elen Nelwan di Parigi, Kamis (12/5).
Menurut dia, jumlah posyandu yang ada saat ini potensial didorong sebagai sarana promotif dan preventif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, peran dan dukungan pemerintah kepada posyandu melalui puskesmas penting untuk memfasilitasi pelaksanaan berbagai kegiatan peningkatan kesehatan.
"Guna mengoptimalkan posyandu maka perlu dilakukan peningkatan status, supaya dapat terlihat mana yang aktif dan tidak," ujar Elen.
Ia merinci di Parigi Moutong posyandu ibu dan anak sebanyak 451 unit, posyandu remaja 268 unit, posyandu lansia 283 unit, dan posyandu penyakit tidak menular 315 unit sehingga total 1.317 posyandu.
Dia menjelaskan wadah penyelenggaraan kegiatan kesehatan ini akan menjadi kekuatan apabila seluruh posyandu dalam pelaksanaannya telah memiliki standar dengan strata minimal Purnama hingga Mandiri.
Sesuai standar revisi, katanya, strata posyandu ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2.000, sedangkan untuk strata tersebut sesuai dengan data yang terhimpun.
"Strata posyandu Parigi Moutong masih di angka 55,72 persen menurut data Kemenkes tahun 2022," ucap dia.
Dia menjelaskan angka tersebut masih di bawah sehingga perlu didorong untuk naik strata, tidak pada strata Pratama dan Madya, karena untuk dua tingkatan ini dalam penilaian data promosi kesehatan (promkes) Kemenkes masuk dalam golongan posyandu tidak aktif.
"Mendorong peningkatan posyandu butuh dukungan lintas sektor. Puskesmas memiliki peran strategis dalam memberikan pengayoman bagi kader termasuk sarana dan prasarana pendukung lainnya, lewat posyandu yang aktif juga dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan gizi masyarakat, utamanya lansia dan balita," demikian Elen.