Pemerintah Kabupaten Tojo Una-una dan Balai Taman Nasional Kepulauan Togean (BTNKT) berencana membangun fasilitas pendukung sarana dan prasarana wisata alam gunung Colo yang merupakan gunung berapi aktif di kabupaten tersebut.
"Gunung Colo berada di kawasan taman nasional, sehingga kami dan pemda setempat berkolaborasi membangun infrastruktur pendukung guna memudahkan akses wisatawan menuju objek yang dikunjungi," kata Kepala BTNKT Bustang yang dihubungi dari Palu, Selasa.
Ia menjelaskan, Gunung Colo cukup disukai pengunjung, karena objek tersebut merupakan pariwisata minat khusus yang membutuhkan waktu berjalan kaki menuju titik objek untuk mendapat pengalaman baru tentang sesuatu hal di daerah yang dikunjungi.
Oleh karena itu, Dinas Pariwisata setempat dan BTNKT sedang menggodok rencana pembangunan sarana dan prasarana, mulai dari infrastruktur jalan, penentuan jalur evakuasi, titik kumpul termasuk sistem keamanan saat berada di objek wisata.
"Ke depan, Gunung Colo bisa menjadi salah satu destinasi unggul di Kepulauan Togean dan Sulawesi Tengah secara umum jika sarana dan prasarana pendukung sudah terpenuhi," ujar Bustang.
Saat ini, lanjut dia, jalur menuju objek wisata itu masih mengandalkan jalur alami atau jalan setapak, sehingga kedepan rencananya akan dibangun jalan rabat beton guna memudahkan wisatawan datang berkunjung.
Ia menuturkan, Gunung Colo terletak di Pulau Una-una, sehingga untuk sampai ke objek wisata tersebut pengunjung harus menempuh perjalanan laut kurang lebih empat jam menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Ampana, ibu kota Kabupaten Tojo Una-una.
Gunung Colo merupakan gunung berapi kerucut berada di tengah Teluk Tomini dengan ketinggian 486 meter dari permukaan laut (MDPL) dan terakhir meletus dahsyat pada tahun 1983.
"Wisata alam Gunung Colo untuk segmen wisatawan yang menyukai kegiatan pendakian atau olah raga ekstrim. Pengunjung dapat mengeksplorasi kawasan TNKT hanya dengan sekali bayar karcis di pintu masuk Pelabuhan Ampana, atau Pelabuhan Wakai dan Pelabuhan Dolong. Tiga pintu masuk ini berada di bawah pengawasan BTNKT," kata Bustang.
Ia menambahkan, upaya memperbanyak tujuan wisata merupakan salah satu agenda BTNKT ke depan, sehingga destinasi berada di Kepulauan Togean semakin beragam.
"Publik mengenal Togean dengan keindahan bawah laut, kami ingin wisata alam di kawasan taman nasional juga punya pengaruh yang sama dengan wisata bahari," kata Bustang.