Pemkot Palu dukung pengembangan produk industri daun kelor
Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu mendukung pengembangan produk industri daun kelor karena memiliki potensi besar sebagai bahan baku bernilai ekonomi, yang juga dianggap memiliki manfaat bagi kesehatan.
"Tentunya peresmian rumah produksi kelor di Sulawesi Tengah ini, bukan hanya peresmian atau peristiwa seremonial namun merupakan tonggak sejarah penting bagi kemajuan sektor pertanian dan ekonomi di Kota Palu," kata Sekretaris Daerah Kota Palu Irmayanti Pettalolo saat meresmikan rumah produksi kelor PT Kelo I Mangge Palu di Kelurahan Kayumalue, Kota Palu, Senin.
Ia mengatakan Kota Palu memiliki kelor sebagai sumber daya alam yang melimpah yang memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku bernilai ekonomi dalam mendorong pemajuan perekonomian di daerah itu.
Sekda menyampaikan apresiasi terhadap komitmen tinggi PT Kelo I Mangge Palu yang telah berperan aktif dalam mengelola sumber daya alam dengan berkelanjutan menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi.
Rumah produksi kelor itu, menurut dia, tidak hanya menjadi tempat pengolahan tetapi juga menjadi wadah inovasi dan pembuktian untuk memaksimalkan manfaat dari tanaman kelor.
"Oleh karena itu, saya mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam mendukung pengembangan tanaman kelor di Kota Palu untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan inovasi dan teknologi di bidang pertanian," katanya.
Hal ini, kata dia, guna semakin meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara keseluruhan.
Sementara itu, Komisaris Utama PT Kelo I Mangge Basir Tanasa mengatakan pihaknya memproduksi berbagai macam produk menggunakan tanaman kelor merah sebagai bahan baku yang merupakan tanaman endemik yang hanya ada di Sulawesi Tengah.
"Kami berupaya menggali potensi yang ada di daerah kita ini untuk memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan juga berkontribusi pada bidang kesehatan," katanya.
Ia menjelaskan bahwa PT Kelo I Mangge berfokus pada pengembangan tanaman kelor yang memiliki berbagai macam manfaat tersebut menjadi obat herbal tradisional, dan baru pertama kali ada di Provinsi Sulawesi Tengah.
Selain itu, kata dia, pihaknya terbuka dan siap untuk memenuhi kebutuhan eksportir karena tanaman kelor dianggap memiliki permintaan tinggi di luar negeri seperti di negara Eropa dan Jepang.
"Untuk sementara ini, kami menargetkan 1,5 ton bubuk kelor untuk produksi setiap bulannya," katanya.
PT Kelo I Mangge memproduksi berbagai jenis produk berbahan baku tanaman kelor di antaranya obat kapsul herbal, teh jahe kelor, keripik kelor dan sirup kelor, serta produk kecantikan seperti masker wajah.