Palu (ANTARA) - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Palu, Sulawesi Tengah, melibatkan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Zainal Abidin untuk mengenalkan dan memperkuat pemahaman pelajar tingkat SLTA dan santri tentang moderasi beragama.
"Penguatan pemahaman penting dilakukan, untuk membangun generasi muda yang moderat secara intelektual dan perilaku/sikap," kata Ketua KNPI Kota Palu Muhammad Sidiq Djatola, di Kota Palu, Kamis.
Moderasi beragama dapat dikatakan sebagai cara beragama yang moderat, untuk menghindari keekstreman dalam praktik beragama.
Moderasi beragama bukanlah moderasi agama. Sebab, moderasi beragama berada pada tataran sosiologis yang dalam wilayah praktek keberagamaan di kehidupan sosial kemasyarakatan dan menjalin hubungan sosial dengan orang lain.
Sementara pada tataran teologis, setiap orang berhak dan bahkan seharusnya meyakini kebenaran agamanya, tetapi pada saat yang sama dalam tataran sosiologis harus memahami bahwa orang lain juga memiliki keyakinan terhadap ajaran agama mereka.
Oleh karena itu, Sidik menyebut generasi muda usia usia pelajar saat ini berada di satuan pendidikan tingkat SLTA sederajat dan pondok pesantren, harus dikuatkan pemahamannya tentang moderasi beragama, sebagai upaya membangun komitmen bersama untuk menjadi penengah yang paripurna dalam merawat kemajemukan.
"Agar setiap warga masyarakat, apapun suku, etnis, budaya, agama, dan pilihan politiknya, terbiasa untuk saling mendengarkan satu sama lain serta saling belajar melatih kemampuan mengelola dan menerima perbedaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ucapnya.
Sidiq menyebut bahwa upaya penguatan itu dilakukan melalui dialog moderasi beragama yang mengusung tema jalan harmoni nusantara. Dialog ini selain melibatkan Rais Syuriah PBNU profesor Kiai Haji Zainal Abidin, juga melibatkan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulteng Ulyas Thaha, dan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sulteng Sudaryano Lamangkona.
"Dialog ini kami laksanakan pada Jumat (1/12) di Kota Palu," katanya.
Ia menambahkan bahwa dialog itu bertujuan untuk membangun pemahaman dan sikap generasi muda yang toleran, untuk memperkuat kerukunan umat beragama dalam keberagaman, termasuk menghindari penyalahgunaan isu-isu agama demi kepentingan politik.
Berita Terkait
Progres Rusun ASN di IKN rata-rata capai 40 persen
Sabtu, 27 April 2024 2:59 Wib
DJKI Kemenkumham dekatkan pelayanan pendaftaran kekayaan intelektual
Kamis, 25 April 2024 15:20 Wib
Kemenkumham Sulteng ajak kepala daerah dukung pelaku usaha daftar HKI
Kamis, 25 April 2024 14:09 Wib
WSBP pasok precast untuk proyek pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 3B-2
Kamis, 25 April 2024 9:34 Wib
Wakil Wali Kota Palu ajak pedagang pasar bantu pemerintah jaga inflasi
Selasa, 23 April 2024 20:19 Wib
BPN Sulteng membantu kesejahteraan warga lewat reforma agraria
Selasa, 23 April 2024 8:00 Wib
Kemenhan berikan motor dinas bagi prajurit Korem 132 Tadulako
Senin, 22 April 2024 17:18 Wib
LP2M UIN Datokarama kuatkan kapasitas kepada peserta KKN Tematik
Senin, 22 April 2024 14:02 Wib