Menag: Idul Fitri momen perkokoh persatuan usai kontestasi politik

id idul fitri,lebaran,masjid Istiqlal,shalat id,menag yaqut

Menag: Idul Fitri momen perkokoh persatuan usai kontestasi politik

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ketika ditemui media usai Shalat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (10/4) (ANTARA/Prisca Triferna)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan momen Idul Fitri 1445 Hijriah dapat menjadi keberkahan bagi Indonesia dan memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa usai kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Alhamdulillah mudah-mudahan menjadi keberkahan bagi kita semua, keberkahan bagi Indonesia dan menjadi wujud memperkokoh persatuan kita semua sebagai bangsa setelah melalui kontestasi politik yang luar biasa," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas ditemui media usai Shalat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu.

Dalam kesempatan itu, Menag Yaqut juga menyampaikan harapan momentum Idul Fitri dapat menjadi titik balik dari semua perbedaan-perbedaan di antara masyarakat.

"Setelah sebulan kita menjalani ujian di bulan Ramadhan, kita semua lulus. Diwisuda menjadi wisudawan, wisudawati terbaik dan Indonesia menyambut kemajuan dan kekuatannnya," kata Menag Yaqut.
 

Menag Yakut menyampaikan hal tersebut usai menjalani Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal yang dimulai pada pukul 07.00 WIB, yang dihadiri juga oleh Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin.

Selain itu, beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju juga melaksanakan Shalat Id di Masjid Istiqlal, termasuk Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Ditemui usai shalat, Menteri Investasi Bahlil mengatakan pihaknya bersyukur dapat menjalankan shalat bersama Presiden dan Wakil Presiden di Masjid Istiqlal.

Dalam momen Lebaran itu juga dia mengajak semua pihak untuk saling memaafkan setelah kontestasi politik beberapa bulan sebelumnya.

"Politik sudah selesai, mari kita sama-sama ada perbedaan pilihan, ada tutur kata yang kurang pas, tidak berkenan. Di hari Idul Fitri ini kita harus saling memaafkan," ujarnya.