Para debutan petik pengalaman berharga di Piala Thomas dan Uber
Jakarta (ANTARA) - Beberapa pemain debutan merasa bangga dapat memperkuat tim bulutangkis Indonesia untuk turut berjuang dalam kejuaraan bergengsi dunia beregu putra dan putri Piala Thomas dan Uber 2024.
Tunggal putra Alwi Farhan bersyukur dapat membantu tim dalam perjalanan mencapai final.
"Bisa mendapatkan runner up juga tentu hasil yang enggak mudah, saya tahu persis bagaimana perjuangan saya dan kakak kakak yang ada di Thomas. Pastinya pengalaman yang luar biasa buat saya juga karena saya banyak belajar di lapangan dan di luar lapangannya," ujar Alwi dalam keterangan tertulis kepada wartawan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Alwi turun saat Indonesia menghadapi Inggris dalam laga pertama Grup C Piala Thomas. Ia turun menyumbang poin bagi skuad Merah Putih untuk meraih kemenangan meyakinkan dengan skor sempurna 5-0.
Piala Thomas terakhir dibawa pulang oleh tim putra Indonesia pada 2020 di Aarhus, Denmark. Kemenangan tersebut merupakan pencapaian yang sangat diapresiasi penggemar bulu tangkis, karena Indonesia berhasil memboyong Piala Thomas setelah puasa gelar selama 19 tahun lamanya.
Namun, pada edisi 2022, Indonesia harus puas dengan predikat runner up setelah kalah dari tim bulu tangkis putra India, yang kemudian terulang di Chengdu tahun ini setelah menyerah 1-3 kepada China.
Sementara itu di sektor putri, ganda debutan Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose juga merasa bangga dapat turun membela Indonesia di Piala Uber 2024.
"Perasaannya bangga bisa bermain di Uber dan ini pengalaman pertama," kata Trias.
"Kalau dari saya mungkin bangga juga bisa ada di uber. Banyak belajar karena kakak kakak juga banyak mengajari. Kita harus positif. Kita juga sangat kompak. Banyak belajar saja sih," ujar Rachel menambahkan.
Trias/Rachel turun dalam laga pertama Grup C melawan Hong Kong, sukses menyumbang poin sempurna bagi Indonesia 5-0.
Rachel kembali turun di laga kedua Grup C melawan Uganda, berpasangan dengan Lanny Tria Mayasari, untuk memastikan kemenangan sempurna tim Indonesia 5-0.
Tim putri untuk pertama kalinya mencapai final di Piala Uber sejak edisi 2008, ketika Maria Kristin, Lilyana Natsir dan kawan-kawan menantang tim China di kandang sendiri, dan kalah 0-3.
Pada Piala Uber 2024, tim Indonesia harus puas dengan menempati posisi runner up dalam ajang tersebut setelah kalah 0-3 dari China.
Meskipun keluar sebagai runner up, ini merupakan ke-11 kalinya Indonesia tampil di babak final Piala Uber, dan menjadi negara kedua yang mengoleksi gelar finalis setelah China dengan 20 kali penampilan.
Tunggal putra Alwi Farhan bersyukur dapat membantu tim dalam perjalanan mencapai final.
"Bisa mendapatkan runner up juga tentu hasil yang enggak mudah, saya tahu persis bagaimana perjuangan saya dan kakak kakak yang ada di Thomas. Pastinya pengalaman yang luar biasa buat saya juga karena saya banyak belajar di lapangan dan di luar lapangannya," ujar Alwi dalam keterangan tertulis kepada wartawan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Alwi turun saat Indonesia menghadapi Inggris dalam laga pertama Grup C Piala Thomas. Ia turun menyumbang poin bagi skuad Merah Putih untuk meraih kemenangan meyakinkan dengan skor sempurna 5-0.
Piala Thomas terakhir dibawa pulang oleh tim putra Indonesia pada 2020 di Aarhus, Denmark. Kemenangan tersebut merupakan pencapaian yang sangat diapresiasi penggemar bulu tangkis, karena Indonesia berhasil memboyong Piala Thomas setelah puasa gelar selama 19 tahun lamanya.
Namun, pada edisi 2022, Indonesia harus puas dengan predikat runner up setelah kalah dari tim bulu tangkis putra India, yang kemudian terulang di Chengdu tahun ini setelah menyerah 1-3 kepada China.
Sementara itu di sektor putri, ganda debutan Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose juga merasa bangga dapat turun membela Indonesia di Piala Uber 2024.
"Perasaannya bangga bisa bermain di Uber dan ini pengalaman pertama," kata Trias.
"Kalau dari saya mungkin bangga juga bisa ada di uber. Banyak belajar karena kakak kakak juga banyak mengajari. Kita harus positif. Kita juga sangat kompak. Banyak belajar saja sih," ujar Rachel menambahkan.
Trias/Rachel turun dalam laga pertama Grup C melawan Hong Kong, sukses menyumbang poin sempurna bagi Indonesia 5-0.
Rachel kembali turun di laga kedua Grup C melawan Uganda, berpasangan dengan Lanny Tria Mayasari, untuk memastikan kemenangan sempurna tim Indonesia 5-0.
Tim putri untuk pertama kalinya mencapai final di Piala Uber sejak edisi 2008, ketika Maria Kristin, Lilyana Natsir dan kawan-kawan menantang tim China di kandang sendiri, dan kalah 0-3.
Pada Piala Uber 2024, tim Indonesia harus puas dengan menempati posisi runner up dalam ajang tersebut setelah kalah 0-3 dari China.
Meskipun keluar sebagai runner up, ini merupakan ke-11 kalinya Indonesia tampil di babak final Piala Uber, dan menjadi negara kedua yang mengoleksi gelar finalis setelah China dengan 20 kali penampilan.