Kepala Kantor Imigrasi Banggai Octaveri di Banggai, Selasa, mengatakan inovasi ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan publik dan memastikan keamanan keimigrasian yang lebih baik.
"MSW menyederhanakan akses bagi pemohon layanan keimigrasian, menggunakan teknologi QR Code sebagai pusat informasi dan pelayanan," katanya.
Ia mengatakan teknologi informasi adalah kunci untuk menghadirkan pelayanan yang lebih cepat, efisien, dan aman.
Sementara itu, Maleo Single Window mengambil inspirasi dari burung Maleo, endemik Sulawesi Tengah, yang terkenal dengan sifat mandiri yang tercermin dalam filosofi logo MSW.
Aplikasi ini, kata dia, menekankan kemudahan akses informasi dan pelayanan keimigrasian dengan konsep "get all our services in your hand!" yang memungkinkan pemohon untuk mendapatkan layanan dengan lebih cepat dan efisien, serta berbasis data.
"Penggunaan MSW bertujuan merevitalisasi pelayanan dengan konsep konvensional menjadi digital sekaligus mentransformasi pelayanan Kantor Imigrasi Banggai yang sebelumnya paper-based menjadi paperless untuk ke depannya. Untuk itu, kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," katanya.
Ia mengatakan inovasi ini mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat proses administrasi dan meningkatkan kepastian hukum bagi warga negara asing (WNA).
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Tengah, Hermansyah Siregar, menyampaikan rasa bangga terhadap upaya dan dedikasi Kantor Imigrasi Banggai dalam meningkatkan pelayanan melalui teknologi informasi.
"Ini sejalan dengan arahan pemerintah untuk memajukan sektor publik dengan digitalisasi. Kita harus terus berinovasi dan bekerja keras untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, serta menjaga keamanan dan integritas negara kita," katanya.
Ia berharap dengan hadirnya Maleo Single Window, pelayanan keimigrasian di Kantor Imigrasi Banggai menjadi lebih cepat, efisien, dan transparan, serta mendukung visi pemerintah dalam digitalisasi pelayanan publik.*
