PT Dharma Lautan Utama (DLU) membantu Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah meningkatkan perekonomian daerah di sektor transportasi laut dengan pengoperasian KM Dharma Kencana V.
"KM Dharma Kencana V ini melayani rute Surabaya-Balikpapan-Palu, dengan menghubungkan tiga daerah ini kami yakin dapat meningkatkan ekonomi daerah setempat," kata Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama Erwin H Pudjono pada peluncuran operasional perdana KM Dharma Kencana V di Pelabuhan Donggala Kabupaten Donggala, Sulteng, Jumat.
Ia menjelaskan atas permintaan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura kepada Presiden RI Joko Widodo saat peresmian Pelabuhan Pantoloan di Palu pada Maret 2024 untuk membuka rute pelayaran Kapal Roro, PT Dharma Lautan Utama mendapat tawaran pemerintah membuka operasional ke Palu, maka pihaknya bersedia membuka rute untuk Sulteng.
Atas dasar itu pihaknya telah merealisasikan pelayaran tersebut, sebagai upaya membantu pemda dalam memacu pertumbuhan ekonomi daerah, mengingat Sulteng juga memiliki peran dalam menyuplai logistik ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
"Pelayaran ini pulang-pergi untuk rute tiga daerah tersebut, kami berharap pemda bisa memberikan proteksi perizinan supaya kami tumbuh dan berkembang serta tidak terjadi peran harga yang akhirnya mengorbankan kenyamanan penumpang dan keselamatan pelayaran," ujarnya.
Kapal dengan kecepatan maksimal 21 knot itu mampu mengangkut penumpang sebanyak 1.528 orang dengan panjang kurang lebih 170 meter, lebar 27 meter kemudian memiliki lima tingkat geladak kendaraan dengan kapasitas angkut 130 mobil truk besar dan 200 kendaraan kecil.
"Kehadiran kami untuk membantu menjembatani mobilitas orang maupun barang, kemudian membantu memperkecil disparitas harga dan menjadi solusi alternatif moda transportasi dengan biaya terjangkau," tutur Erwin.
Sementara Gubernur Sulteng Rusdy Mastura mengemukakan hadirnya perusahaan itu di Pelabuhan Donggala secara tidak langsung memberikan dampak positif terhadap pendapatan masyarakat setempat.
Selain itu rute Palu-Balikpapan juga sangat membantu mobilitas angkutan orang dan barang dengan waktu tempuh relatif lebih cepat sekitar 12 jam, dibandingkan transportasi laut lainnya menghabiskan waktu 24 jam.
"Kehadiran pelayaran ini menjadi peluang bagi Sulteng dalam memperkuat angkutan logistik ke IKN ke depan," ucap Cudy sapaan akrab Rusdy Mastura.