Parigi Moutong targetkan luas tanam padi menjadi 4.833 ha

id Padi, luas tanam, petani, parigi moutong

Parigi Moutong  targetkan luas tanam padi menjadi 4.833 ha

Salah seorang petani di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah membajak sawah pada musim tanam April-September 2019. (ANTARA/Moh Ridwan)

Parigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menargetkan luas tanam padi  4.833 hektare pada musim tanam April-September 2019.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Parigi Moutong Nelson Metubun di Parigi, Kamis mengatakan, target luas tanam telah ditetapkan pemerintah sesuai ketersediaan lahan persawahan.

"Meski awal musim tanam kali ini berada di bulan puasa, namun petani tetap menjalankan aktivitasnya guna memenuhi kebutuhan pangan daerah, " ujarnya.

Menurut dia, padi masih menjadi komoditas andalan di subsektor tanaman pangan kabupaten itu, sehingga pemerintah sangat konsisten dan mendukung sepenuhnya peningkatan produksi beras untuk kebutuhan penopang ketahanan pangan.

"Realisasi pertanaman Mei 2018 sebesar 4.252 hektare dari target 4.833 hektare, " tambahnya.

Selain padi, katanya, target pertanaman komoditas jagung di bulan yang sama sebesar 1.450 hektar sesuai ketersediaan lahan.

Sesuai data pertanaman sektor tanaman pangan dari 12 kabupaten dan satu kota dirilis Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Parigi Moutong berada di peringkat atas dengan target luas tanam padi 4.833 hektare, di Susul Kabupaten Banggai 3.968 hektare.

Kemudian Kabupaten Tolitoli 3.583 hektare, sedangkan Kabupaten Sigi yang terdampak gempa, likuefaksi dan banjir target luas tanam sebesar 3.361 hektare.

"Padi dan jagung masih menjadi komoditas unggulan sekaligus penyangga ketahanan pangan Sulteng, " ujar Nelson.

Selama 2018, produksi padi Parigi Moutong sebanyak 267.513 ton naik dibanding 2017 sebesar 253.391 ton.

"Meningkatnya produksi ditopang luas tanam 61.812 hektare dan luas panen 51.164 hektare dengan produktivitas sebesar 49,19 kuintal per hektare," tuturnya.

Dia mengaku, di tingkat petani alat pertanian dan pupupuk masih terbatas, petani hanya mengandalkan peralatan kelompok yang digunakan dengan sistem pinjam pakai.

Guna mempertahankan kualitas beras di tingkat petani, pemerintah setempat berupaya menekan penggunaan pestisida berlebihan dalam mengolah pertanaman padi meski pestisida masih menjadi andalan petani membasmi hama dan penyakit tanaman.