Sampah masih jadi permasalahan serius di Kota Palu

id sampah,palu,kebersihan

Sampah masih jadi permasalahan serius di Kota Palu

Armada kebersihan mengangkut sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS) menuju tempat pembuangan akhir (TPA), Rabu (4/7/2019). (ANTARA/Moh Ridwan)

Pascabencana volumen sampah lebih banyak dibanding sebelumnya. Berapa banyak bantuan saat tanggap darurat masuk ke Kota Palu dan limbah dari logistik itu adalah sampah
Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, menyebutkan, sampah masih menjadi permasalahan serius di daerah tersebut karena belum tertanamnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan.

"Pascabencana volumen sampah lebih banyak dibanding sebelumnya. Berapa banyak bantuan saat tanggap darurat masuk ke Kota Palu dan limbah dari logistik itu adalah sampah," kata Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu Farid, di Palu, Kamis.

Dia mengaku, pihaknya tidak bisa memastikan berapa banyak produksi sampah di kota itu dalam sehari, sebab belum ada alat khusus penimbangan sampah.

"Kami tidak bisa kalkulasi atau hitung tonasenya sebab belum ada alat khusus, karena tidak ada fasilitas maka langkahnya adalah menggunakan sistem ritasi," ujar Farid.

Dalam sehari, paparnya, pemindahan sampah dari tempat pembuangan samentara (TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA) oleh petugas kebersihan harus menyelesaikan empat ritasi per satu armada yang ditumpangi lima orang buruh.

Urusan persampahan, Pemkot Palu menyediakan 38 armada dengan jumlah buruh sebanyak 190 orang sudah termasuk supir yang setiap harinya bergelut dengan sampah.

Meski begitu, jumlah armada ini dinilai belum maksimal beroperasi, karena hampir rata-rata armada tersebut usianya sudah tua, jika terjadi masalah teknis maka proses pengangkutan harus ditangani armada lainnya untuk memenuhi ritasi yang sudah ditetapkan.

"Sebagai instansi berwenang, kami tetap melaksanakan aktivitas dan tanggung jawab meski pun peralatan terbatas termasuk pengangkutan sampah di lokasi-lokasi pengungsian," katanya menambahkan.

Jiak semua armada beroperasi, dalam sehari pemindahan sampah dari TPS di 46 kelurahan di Kota Palu menuju TPA terjadi sebanyak 152 kali pengangkutan, dalam sebulan pemindahan sampah bisa mencapai 4.560 kali pengangkutan.

Farid menguraikan, saat ini usaha makro khususnya restoran, rumah makan dan cafe paling banyak memproduksi sampah di kota itu termasuk sampah rumah tangga, limbah yang dihasilkan rata-rata sampah basah yang cepat diurai tahan dan sebagian sampah plastik.

Pemerintah berharap, masyarakat ikut terlibat berkontribusi dan berpartisipasi terhadap kebersihan kota. Sejak empat tahun terakhir pemerintah setempat sudah membentuk program gerakan masyarakat hidup sehat diintegrasi dengan gerakan pungut, bersih atau Gali Gasa sebagai program prioritas memerangi sampah.

Meski begitu, persoalan sampah masih saja menjadi polemik.

Legislator DPRD Kota Palu Ridwan H Basatu mengatakan, pemerintah harusnya bisa menghitung produksi sampah di Kota Palu, meskipun secara teknis alat ukur belum tersedia.

"Paling tidak ada gambaran, dari ritasi pengangkutan sebenarnya sudah bisa diperkirakan jumlah sampah per hari," tutur Ridwan yang juga Wakil Ketua Fraksi Hanura.

Baca juga: Pemkab Poso wajibkan PNS tukar sampah dengan SK
Baca juga: NasDem: Pemkot Palu lamban terkait penanganan sampah