Jakarta (antarasulteng.com) - Teater Koma akan kembali mementaskan kembali kisah cinta Sampek dan Engtay dalam lakon "Sampek Engtay, Bukan Cinta Yang Biasa" di Gedung Kesenian Jakarta pada 13-23 Maret 2013.
"Percintaan mereka tidak terjadi di dunia ini, jadi percintaan abadi. Itulah yang membuat cintanya tidak biasa," kata sutradara Nano Riantiarno saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu.
Lakon itu sudah dimainkan Teater Koma dalam 85 kali pertunjukan selama seperempat dekade. Dalam pertunjukan kali ini, Teater Koma akan menampilkan 25 pemain dan delapan pemusik.Produksi ke-127 dari teater yang terbentuk 36 tahun silam itu akan menampilkan Ade Firman Hakim sebagai Sampek, sementara Engtay dimainkan oleh Tuti Hartati.
Menurut Idries Pulungan, pemeran Sampek periode 1988-2004 sekaligus asisten sutradara pertunjukan itu, pertunjukan kali ini tidak akan banyak berubah dari pentas sebelumnya, kecuali dalam hal kostum dan tata artistik.
"Yang ada perkembangan, bukan perubahan," tambah Sari Madjid, manajer panggung yang juga pemeran Engtay pada pertunjukan lakon itu sepanjang 1988-2004.
Pada hari pertama pertunjukan, seratus orang guru, mahasiswa, dan pekerja seni teater mendapat kesempatan menyaksikan Sampek Engtay secara cuma-cuma.
"Kami berusaha untuk berbagi ilmu pada generasi penerus terutama yang peduli seni pertunjukan yang belum punya kesempatan menonton pertunjukan Teater Koma," kata Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation yang bekerja sama dengan Teater Koma.
Tiket pertunjukan Sampek Engtay pada hari kerja dijual dengan harga antara Rp75.000 dan Rp200.000 sedang pada akhir pekan harganya antara Rp100.000 sampai Rp250.000 per lembar. (nan)