Jakarta (ANTARA) - Pekan mode Paris biasanya diramaikan oleh para fashionista yang datang untuk melihat model-model busana teranyar di catwalk.
Namun krisis virus corona membuat acara itu harus beradaptasi memanfaatkan teknologi. Para perancang pekan depan akan menggelar pertunjukan secara daring untuk tetap menarik hati klien.
Merek seperti Christian Dior hingga Valentino akan memperkenalkan koleksi baru dan peragaan lewat video yang berlangsung pada 6-8 Juli.
Ini membuat pemasok tekstil dan artisan bisa terus bekerja, meski bisnis lain merasa lesu karena acara yang biasanya mengumpulkan banyak orang ini berubah.
"Dampak pekan mode virtual kepada bisnis kami ini serius, karena tidak ada klien yang diantar-antar," kata Guillaume Connan, pengusaha perusahaan limusin yang biasa mengantar orang-orang penting selama acara.
Pekan mode Paris menyumbang 1,2 miliar euro untuk ekonomi setempat tiap tahun, seperti dikutip dari Reuters.
Peragaan busana yang biasa mungkin akan kembali digelar di Paris pada September mendatang dan berbagai merek sudah menyewa tempat.
Baca juga: Fesyen di fase normal baru, mulai masker hingga APD modis
Baca juga: Christian Dior berencana gelar pagelaran busana "semi" digital
Baca juga: Rok crinoline hingga topi jaga jarak menjadi tren fesyen "new normal"
Paris siapkan pekan mode secara daring
Dampak pekan mode virtual kepada bisnis kami ini serius, karena tidak ada klien yang diantar-antar