Gubernur Longki Djanggola prihatin PETI Dongi-Dongi kembali ramai

id gubernur, peti, dongi

Gubernur Longki Djanggola  prihatin PETI Dongi-Dongi kembali ramai

Gubernur Sulawesi Tengah,Longki Djanggola (kiri) dan Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, Jusman (kanan) prihatin PETI Dongi-Dongi kembali diserbu penambang. (Foto Antara/Anas Masa)

Saya tadi ketika lewat di pintu masuk lokasi PETI Dongi-Dongi, banyak sekali kendaraan roda dua dan empat yang parkir di kiri dan kanan jalan raya,
Poso,Sulteng (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola mengatakan sangat prihatin melihat lokasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang terletak di wilayah Dongi-Dongi, Kabupaten Poso sudah kembali ramai diserbu para penambang.

"Saya tadi ketika lewat di pintu masuk lokasi PETI Dongi-Dongi, banyak sekali kendaraan roda dua dan empat yang parkir di kiri dan kanan jalan raya," katanya di lokasi obyek wisata Danau Tambing pada Sabtu (13/2) 2021.

Gubernur Longki mengatakan juga melihat ada banyak potongan kayu di depan rumah milik warga yang ada di pintu masuk ke lokasi PETI Dongi-Dongi.

Sepertinya, kata dia, PETI Dongi-Dongi sudah kembali ramai.

"Buktinya, banyak sekali kendaraan di parkir di pinggir jalan dan saya melihat plat normor kendaraan ada DD dan DB. Itu 'kan kendaraan dari daerah tetangga kita Sulsel dan Sulut," kata Gubernur.

Dia mengaku telah banyak menerima laporan dari masyarakat termasuk soal PETI Dongi-Dongi. "Dan semua laporan masyarakat itu sudah diteruskan kepada pihak berwajib yaitu Polda Sulteng dan kemana-mana," ujar Gubernur Longki.

Jika kawasan itu benar-benar dijaga dengan baik, tidak mungkin penambang berani untuk melakukan kegiatan.

Baca juga: Penambangan emas ilegal di Dongi-Dongi kembali marak
Baca juga: TNLL-Polda Sulteng siap tertibkan aktivitas tambang ilegal Dongi Dongi
Baca juga: Pertamina EP pecah sertifikat tanah untu warga terdampak kegiatan hulu
Baca juga: Balai TNLL butuh dukungan semua pihak tertibkan PETI Dongi-Dongi


Sayang sekali, kata dia, beberapa waktu lalu, kita sudah menanam banyak pohon di areal lokasi eks PETI Dongi-Dongi agar kawasan tersebut tidak lagi dijadikan tempat untuk menambang emas.

"Saya 'kan ikut menanam pohon di lokasi itu. Ya sekarang ini pasti sudah tidak ada lagi pohon-pohon yang ditanam waktu lalu," kaanya.

Sementara Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu,Jusman membenarkan bahwa PETI Dongi-Dongi sudah kembali menjadi lahan penambangan emas.

PETI Dongi-Dongi sebelumnya pada 2011-2012 sudah ditutup. Setelah ditutup,langsung ditindak lanjuti dengan penanaman berbagai jenis pohon/kayu untuk menghijaukan kembali areal tersebut.

Namun sejak Januari hingga medio Februari 2021, kembali ramai lagi diserbu para penambang yang datang dari berbagai daerah di Pulau Sulawesi.

Paling banyak, kata dia, penambang berasal dari Kotamobagu dan Bolangmongondou.

Pihaknya, kata Jusman akan segera melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait.

Karena itu, ia memohon kepada Gubernur Sulteng, Longki Djanggola untuk memberikan dorongan agar permasalahan PETI Dongi-Dongi secepatnya bisa diselesaikan.

Memang, kata dia, lokasi PETI Dongi-Dongi sekarang ini sudah seperti pasar.

Di lokasi banyak pedagang berbagai makanan dan minuman. Termasuk pedagang es tongtong ada di lokasi. 
(T.BK03/)
Kayu/papan untuk kebutuhan penambang di lokasi PETI Dongi-Dongi. (Foto Antara/Anas Masa)