DTS 2021 bekali talenta digital yang profesional agar siap bersaing

id kominfo,pro academy,dts,digital talent scholarship,hary budiarto

DTS 2021 bekali talenta digital yang profesional agar siap bersaing

Informasi pendaftaran pelatihan Online Academy di program Digital Talent Scholarship dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. (kominfo.go.id)

Pada era industri 4.0 daya saing dan kemampuan profesional kita perlu untuk ditingkatkan. Tujuannya untuk meningkatkan kapabilitas tenaga kerja terampil di bidang TIK yang lebih adaptif dan produktif sesuai dengan kebutuhan industri dan mampu bersain
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan pelatihan Professional Academy, bagian dari Digital Talent Scholarship (DTS) 2021, yang bertujuan meningkatkan kompetensi para profesional agar daya saing juga meningkat.

"Pada era industri 4.0 daya saing dan kemampuan profesional kita perlu untuk ditingkatkan. Tujuannya untuk meningkatkan kapabilitas tenaga kerja terampil di bidang TIK yang lebih adaptif dan produktif sesuai dengan kebutuhan industri dan mampu bersaing baik di pasar domestik terlebih di internasional," kata Kepala Badan Litbang SDM Kominfo, Hary Budiarto, saat pembukaan virtual PRO Academy, dikutip dari keterangan pers, Kamis.

Kegiatan PRO Academy semula bernama Online Academy, diubah untuk menyesuaikan dengan target peserta pelatihan yaitu masyarakat yang sedang atau yang pernah bekerja.

Program PRO Academy ditargetkan bisa menjangkau 24.000 orang tahun ini, gelombang pertama yang sudah dimulai diikuti 12.100 orang.

Menurut Hary, Indonesia saat ini membutuhkan sekurangnya 9 juta talenta digital, tenaga profesional di bidang digital baru mencapai 1 persen dari total jumlah penduduk atau sekitar 2,5 sampai tiga juta orang.

"Jika pelatihan ini bisa diikuti empat ribu profesional, kita masih punya pekerjaan rumah untuk sekitar 800 kali lagi. Dan tahun ini kita menargetkan bisa mencetak 100 ribu talenta digital," kata Hary.

Pelatihan keterampilan digital untuk para profesional sangat diperlukan mengingat Indonesia sedang menjalani era industri 4.0 dan akan memasuki masyarakat 5.0.

Dua era tersebut membutuhkan talenta digital di bidang, antara lain, analisis data, augmented reality, cyber security, kecerdasan buatan dan internet of things.

Menurut Hary, kebutuhan talenta digital untuk industri 4.0 berlipatganda karena pandemi virus corona. Pemerintah melihat ada dua sektor yang bisa membantu pemulihan ekonomi yakni sektor digital dan sektor pariwisata.

Kominfo saat ini mengupayakan agar lebih banyak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan mendorong pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja agar berwirausaha memanfaatkan teknologi digital.