Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah menyatakan digelarnya pasar murah dan gerakan pangan murah (GPM) sebagai upaya pihaknya untuk meningkatkan daya beli masyarakat selama Ramadhan 2025 di daerah itu.
"Tentunya selama bulan Ramadhan ini pemerintah daerah terus memberikan stimulus agar daya beli masyarakat di Kabupaten Sigi tetap terjaga," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sigi Sutopo Sapto Condro di Bora, Minggu.
Ia mengemukakan pihaknya melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) senantiasa melakukan pemantauan harga bahan pokok khususnya selama Ramadhan.
"Berdasarkan laporan dari TPID bahwa sejumlah bahan pokok seperti cabai rawit merah saat ini tembus Rp60 sampai Rp70 ribu per kilogram di Kabupaten Sigi," ucapnya.
Ia menuturkan pada bulan Ramadhan, pihaknya ini menggelar pasar murah di 16 kecamatan di Kabupaten Sigi dengan penanggung jawabnya dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat.
"Pelaksanaan pasar murah tersebut sudah dimulai tanggal 22 Februari sampai 15 Maret 2025 atau selama 22 hari dengan menyediakan dan menjual bahan pokok seperti beras ukuran 5 kilogram, gula 2 kilogram dan Minyakita 2 liter," sebutnya.
Menurut dia, setelah pasar murah itu, maka akan dilanjutkan dengan gerakan pangan murah oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sigi.
"Untuk gerakan pangan murah ini masih menunggu hasil evaluasi pelaksanaan pasar murah dari Disperindag Sigi, sehingga nantinya GPM itu bisa maksimal dan dirasakan oleh semua masyarakat di daerah itu khususnya pada Ramadhan maupun menjelang Hari Raya Idul Fitri mendatang, " ujarnya.
Sutopo menyebutkan untuk GPM ke depan hanya akan menyasar beberapa kecamatan dengan menjual bahan pokok berupa beras ukuran 5 kilogram, telur, gula pasir, bawang merah, bawang putih, Minyakita ukuran 2 liter, tepung terigu dan telur puyuh.
"Jadi pangan murah ini membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di Kabupaten Sigi, " katanya.
Diketahui sejumlah komoditas bahan pokok mengalami kenaikan harga seperti cabai rawit merah naik menjadi Rp70 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp50 ribu per kilogram, cabai merah keriting Rp35 ribu per kilogram sebelumnya Rp32 ribu per kilogram dan Tomat Rp12 ribu per kilogram dari Rp10 ribu per kilogram.
Sementara itu untuk daging ayam kampung juga ikut naik menjadi Rp70 ribu kilogram dari sebelumnya Rp65 ribu per kilogram dan daging ayam broiler Rp34.500 per kilogram dari Rp33 ribu per kilogram.