Tim SAR dikerahkan cari pendaki hilang di Gunung Nokilalaki Sulteng

id Tim SAR, Basarnas, korban hilang, Nokilalaki, Sulteng

Tim SAR  dikerahkan cari pendaki hilang di Gunung Nokilalaki Sulteng

Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Palu, Andrias Hendrik Johanes. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) - Basarnas Palu mengerahkan tim SAR untuk mencari seorang pendaki yang hilang di Gunung Nokilalaki Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

"Kami mengerahkan 6 orang personel untuk membantu pencarian korban," kata Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Palu Andrias Hendrik Johanes di Palu, Senin.

Ia menuturkan peristiwa pendaki gunung hilang itu terjadi pada Minggu (22/8) Pukul 07.00 Wita saat korban melakukan pendakian di gunung dengan ketinggian 2.355 meter dari permukaan laut (MDPL).

Atas laporan Kelompok Pecinta Alam (KPA) Ebony, lalu Basarnas mengerahkan tim SAR menggunakan mobil angkut personel menuju ke kaki Gunung Nokilalaki berjarak sekitar 65 kilometer dari Kantor SAR Palu.

Tiba di lokasi, tim SAR terlebih dahulu berkoordinasi dengan aparat Desa Kamarora, Kecamatan Nokilalaki kemudian mereka melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju tempat kejadian melakukan pencarian pada koordinat 1°15'20.17"S 120° 9'57.00"T.

"Korban atas nama Rizky jenis kelamin laki-laki (21). Pada proses pencarian, tim SAR Basarnas dibantu lima anggota KPA Ebony dan masyarakat, semoga operasi ini membuahkan hasil," ujar Andrias.

Pada operasi SAR, dilengkapi sejumlah peralatan yakni mobil angkut personel, kemudian peralatan mendaki gunung, peralatan medis, radio/alat komunikasi, peralatan evakuasi, alat pelindung diri (APD) COVID-19 serta peralatan SAR pendukung lainnya.

Ia juga mengingatkan, personel tetap waspada dan mementingkan keselamatan dalam kegiatan operasi, karena kontur dan kondisi hutan di sana vegetasi rapat sehingga tingkat kelembaban cukup tinggi.

Selain itu, tetap kompak membangun koordinasi bersama tim gabungan.

"Kami berharap korban dapat ditemukan dengan selamat, sehingga dapat berkumpul kembali dengan keluarga, dan keluarga tetap bersabar menunggu hasil pencarian," demikian Andrias.