Kolonodale, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Morowali Utara (Pemkab Morut), Sulawesi Tengah (Sulteng), menggandeng pihak perguruan tinggi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membuat perencanaan dan desain penataan kawasan ibu kota kabupaten tersebut.
"ITB dipilih karena rekam jejak dalam menata kota di berbagai daerah di Indonesia yang tidak perlu lagi diragukan," ujar Bupati Morut Delis Julkarson Hehi di Kolonodale, Selasa.
Derlis mengemukakan Desa Kolonodale, Kecamatan Petasia yang menjadi ibu kota Kabupaten Morut harus ditata dengan baik, dan tidak boleh lagi dibangun tanpa perencanaan yang baik seperti sebelumnya.
"Walaupun agak mahal, perlu melibatkan ahli tata kota, sehingga ibu kota Kabupaten Morowali Utara bisa mencerminkan sebagai ibukota kabupaten yang kaya dan potensial," katanya.
Derlis meninginkan ibu kota Kabupaten Morut mencerminkan semua kekayaan alam yang ada di seluruh wilayah, terutama kenyamanan bagi warga dan wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.
"Sehingga dengan begitu berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat dan pendapatan daerah ini," ujarnya.
Menurut dia, dalam menata suatu daerah harus jelas ruang tata wilayahnya, di mana kawasan yang peruntukan seperti ruang terbuka hijau, kawasan perumahan, dan pedestrian.
Ia berharap Kabupaten Morowali Utara menjadi daerah yang modern dari sisi tata kota, memiliki pendapatan per kapita warga dan pendapatan daerah yang meningkat, melalui dukungan kawasan industri yang ada.
"Semua itu dimulai dari ibu kota kabupaten yang menjadi pintu masuk bagi siapapun sebelum menjelajahi seluruh isi Morowali Utara," ujar Derlis.
Kabupaten Morowali Utara merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar, seperti pertambangan nikel, minyak bumi dan gas, perkebunan kelapa sawit, dan perikanan. Di daerah ini juga kini tengah dibangun industri pabrik nikel berskala besar.