PLTA Poso I Targerkan Beroperasi 2018
Sekarang sudah masuk tahap konstruksi. Target kita dua tahun bisa selesai
Palu, (antarasulteng.om) - Investor Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sulewana Poso Unit I di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, PT. Poso Energy menargetkan pembangkit tersebut bisa beroperasi pada 2018 dengan kapasitas 4X30 megawatt.
"Sekarang sudah masuk tahap konstruksi. Target kita dua tahun bisa selesai," kata Manager PT. Poso Energy Mustakim di area PLTA Sulewana Poso II di Poso, Minggu sore.
Pembangunan PLTA Poso I tersebut akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama akan dibangun pembangkit 2X30 megawatt bersama bendungan di hulu. Bendungan tersebut sebagai cadangan air jika sewaktu-waktu terjadi penurunan debit air di Sungai Poso.
Mustakim menjelaskan bahwa bendungan tersebut nantinya akan membantu menetralisasi ketersediaan air untuk menggerakan turbin di PLTA Poso I, II dan III.
"Sehingga nantinya air akan selalu stabil. Kalau debit air berkurang, maka air di bendungan itu kita lepas," katanya.
Pembangunan PLTA Poso I tersebut hanya berjarak sekitar tiga kilometer di atas PLTA Poso II yang sudah beroperasi sejak 2013. PLTA Poso II sendiri menghasilkan daya 3X65 megawatt dengan nilai investasi mencapai Rp3,5 triliun.
"Untuk menghasilkan satu megawatt menghabiskan sekitar Rp20 sampai Rp25 miliar," katanya.
Pembangunan PLTA Poso I diperkirakan menelan anggaran Rp2 triliun.
Saat ini konstruksi PLTA Poso I telah menyerap sekitar 400 tenaga kerja lokal dan diperkirakan akhir tahun 2016 tenaga kerja mencapai 1.200 orang.
Mustakim mengatakan jika seluruh pembangunan PLTA Poso I selesai maka ketersediaan listrik akan jauh di atas kebutuhan masyarakat di Sulawesi Tengah.
Dia berharap PLN sudah membangun jaringan interkoneksi ke seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah sehingga tidak ada lagi daerah yang mengalami krisis listrik.
Saat ini saja, kata Mustakim, PLTA Poso telah menghasilkan listrik 195 megawatt, jauh di atas beban puncak sistem kelistrikan Palu yang berkisar 72 hingga 80 megawatt. Hanya saja daya yang tersedia itu belum dimanfaatkan maksimal oleh PLN karena pembangunan transmisi dan gardu induk belum selesai.
Sumber air Sungai Poso salah satunya berasal dari buangan air Danau Poso di Tentena. Danau tersebut memiliki luas 360 kilometer persegi dengan kedalaman hingga 500 meter. Danau Poso sendiri memiliki panjang 68 kilometer sampai ke muara sungai.
Sungai Poso yang dijadikan sember air PLTA Poso memiliki debit 125 meter kubik per detik.
"Sekarang sudah masuk tahap konstruksi. Target kita dua tahun bisa selesai," kata Manager PT. Poso Energy Mustakim di area PLTA Sulewana Poso II di Poso, Minggu sore.
Pembangunan PLTA Poso I tersebut akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama akan dibangun pembangkit 2X30 megawatt bersama bendungan di hulu. Bendungan tersebut sebagai cadangan air jika sewaktu-waktu terjadi penurunan debit air di Sungai Poso.
Mustakim menjelaskan bahwa bendungan tersebut nantinya akan membantu menetralisasi ketersediaan air untuk menggerakan turbin di PLTA Poso I, II dan III.
"Sehingga nantinya air akan selalu stabil. Kalau debit air berkurang, maka air di bendungan itu kita lepas," katanya.
Pembangunan PLTA Poso I tersebut hanya berjarak sekitar tiga kilometer di atas PLTA Poso II yang sudah beroperasi sejak 2013. PLTA Poso II sendiri menghasilkan daya 3X65 megawatt dengan nilai investasi mencapai Rp3,5 triliun.
"Untuk menghasilkan satu megawatt menghabiskan sekitar Rp20 sampai Rp25 miliar," katanya.
Pembangunan PLTA Poso I diperkirakan menelan anggaran Rp2 triliun.
Saat ini konstruksi PLTA Poso I telah menyerap sekitar 400 tenaga kerja lokal dan diperkirakan akhir tahun 2016 tenaga kerja mencapai 1.200 orang.
Mustakim mengatakan jika seluruh pembangunan PLTA Poso I selesai maka ketersediaan listrik akan jauh di atas kebutuhan masyarakat di Sulawesi Tengah.
Dia berharap PLN sudah membangun jaringan interkoneksi ke seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah sehingga tidak ada lagi daerah yang mengalami krisis listrik.
Saat ini saja, kata Mustakim, PLTA Poso telah menghasilkan listrik 195 megawatt, jauh di atas beban puncak sistem kelistrikan Palu yang berkisar 72 hingga 80 megawatt. Hanya saja daya yang tersedia itu belum dimanfaatkan maksimal oleh PLN karena pembangunan transmisi dan gardu induk belum selesai.
Sumber air Sungai Poso salah satunya berasal dari buangan air Danau Poso di Tentena. Danau tersebut memiliki luas 360 kilometer persegi dengan kedalaman hingga 500 meter. Danau Poso sendiri memiliki panjang 68 kilometer sampai ke muara sungai.
Sungai Poso yang dijadikan sember air PLTA Poso memiliki debit 125 meter kubik per detik.