Disdik: Belajar tatap muka di Sulteng mulai normal tahun ajaran baru

id Tatap muka, siswa, siswi, sekolah, murid, PPKM, COVID, disdikbudsulteng, Yudiawati, Pemprov Sulteng,Pendidikan

Disdik: Belajar tatap muka di Sulteng  mulai normal tahun ajaran baru

Ilustrasi- Sejumlah siswa mengikuti proses pembelajaran secara tatap muka di SMK Negeri 3 Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/10/2021). ANTARA/Muhamad Hamzah

Palu (ANTARA) -
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulawesi Tengah mengatakan pembelajaran tatap muka bagi siswa-siswi di sekolah akan kembali berjalan normal pada tahun ajaran baru 2022/2023 pada Juli mendatang.
 
"Kami sudah mempertimbangkan untuk pembelajaran tatap muka dalam kondisi normal seperti sebelum COVID-19, dan sejumlah sekolah mulai tidak ada pembatasan," kata Kepala Disdikbud Sulteng Yudiawati Vidiana Windarrusliana yang dihubungi dari Palu, Selasa.
 
Ia menjelaskan, langkah itu diambil menyusul tren penyebaran COVID-19 semakin melandai di Sulteng, bahkan beberapa kali dinyatakan nihil kasus baru.
 
Meski konsep tatap muka secara normal diterapkan nanti, pihaknya masih melakukan pemantauan serta meminta masing-masing satuan pendidikan untuk menjalankan protokol kesehatan.
Ilustrasi- Seorang siswi penyandang disabilitas tunanetra membaca buku huruf braille saat mengikuti pembelajaran tatap muka secara terbatas di SLB ABCD Muhammadiyah di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (13/10/2021). ANTARA/Muhamad Hamzah
Pertimbangan kebijakan tersebut, kata dia, merujuk pada capaian vaksinasi di kalangan siswa serta guru, yang hingga saat ini sudah mencapai angka 80 persen. 
 
"Sehingga dengan beberapa pertimbangan maka daerah ini sudah memungkinkan untuk menggelar kembali pembelajaran tatap muka secara normal khususnya sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan dengan tetap mempedomani protokol kesehatan," tutur Yudiawati.
 
Ia menjelaskan proses belajar mengajar tatap muka di sekolah sebelumnya sudah mulai dilaksanakan sejak masa semester genap atau tahun ajaran 2021/2022, dengan pola sekolah menyesuaikan dengan kondisi pandemi COVID-19.

"Pelaksanaannya berjalan baik. Kalau pun ada murid di sekolah tertentu terpapar COVID-19, kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung dengan metode pelajaran jarak jauh melalui daring," ujarnya.
 
Menurut dia, Dampak COVID-19 tidak mempengaruhi penyelenggaraan kegiatan pendidikan, oleh karena itu saat ini mulai dilakukan tahap penerimaan siswa baru secara luring.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: