Rp37 miliar dianggarkan untuk tingkatkan ruas jalan Morut-Sulsel

id Sulteng,sandi,palu,morut,haji,Mendag ,minyak

Rp37 miliar dianggarkan untuk tingkatkan ruas jalan Morut-Sulsel

Bupati Morut dr. Delis Julkarson Hehi. ANTARA/HO-Media Center Pemkab Morut

Morowali Utara (ANTARA) - Pengajuan peningkatan jalan di Kabupaten Morowali Utara (Morut), Provinsi Sulawesi Tengah, yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tepatnya dari Desa Beteleme sampai ke perbatasan Kabupaten Luwu Timur senilai Rp37 miliar disetujui oleh Pemerintah Provinsi Sulteng.

Bupati Morut dr. Delis Julkarson Hehi mengemukakan anggaran peningkatan ruas jalan tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulteng yang dikucurkan secara bertahap mulai tahun 2022.

“Rp7 miliar dianggarkan dalam APBD Perubahan Sulteng tahun 2022, Rp17 miliar dianggarkan dalam APBD tahun 2023 dan Rp13 miliar dianggarkan dalam APBD tahun 2024,” kata Bupati Morut dr. Delis Julkarson Hehi di Morut, Rabu.

Ia menerangkan pengajuan pengalokasian anggaran untuk peningkatan ruas jalan yang melintasi sejumlah desa di Kabupaten Morut itu sempat dicoret dalam APBD Sulteng, namun setelah melakukan berbagai pendekatan dan meyakinkan Pemprov Sulteng bahwa peningkatan ruas jalan tersebut sangat berdampak pada perekaman warga dan daerah termasuk provinsi, maka Gubernur Sulteng menyetujuinya.

“Surat persetujuan soal alokasi Rp7 miliar dari Rp37 miliar untuk peningkatan ruas jalan yang melintasi Desa Beteleme hingga Desa Poona, Mandula dan Dolupo Karya sudah diteken Gubernur Sulteng kemarin,"ujarnya.

dr. Delis mengemukakan nantinya dana tersebut dimanfaatkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas jalan mulai dari Desa Beteleme ke Desa Poona, Mandula, Dolupo Karya, Lembobelala dan Desa Tomtowea sampai ke perbatasan Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulsel.

Ia menambahkan ruas jalan yang berada di sejumlah desa di Wilayah Kecamatan Lembo Raya tersebut merupakan kawasan pertumbuhan ekonomi potensial dan sedang berkembang dengan hasil utama yakni komoditas kelapa sawit, karet, kakao dan hasil peternakan.