UIN Palu bekali 200 mahasiswa penerima KIP kemampuan berwirausaha
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, membekali 200 mahasiswa angkatan 2020 yang terdaftar sebagai penerima manfaat program beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan kemampuan berwirausaha.
"Kalian kelak ketika selesai mengenyam pendidikan strata satu, jangan menggantungkan harapan untuk menjadi seorang ASN atau PNS," pesan Rektor UIN Datokarama Prof Sagaf S Pettalongi kepada 200 mahasiswa penerima KIP Kuliah angkatan 2020, dalam kegiatan pelatihan kewirausahaan, berlangsung di Kampus II UIN Datokarama, di Sigi, Jumat.
Prof Sagaf menegaskan mahasiswa penerima manfaat beasiswa KIP Kuliah harus mampu berinovasi atau berkreasi dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada, baik secara internal maupun eksternal.
Potensi internal yakni ditopang dengan kapasitas sumber daya manusia baik secara intelektual maupun moral. Sementara potensi eksternal yakni adanya peluang usaha di berbagai sektor, yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa kelak nanti untuk mengembangkan usaha.
"Apalagi saat ini kita hidup di era distrupsi, di mana kehadiran teknologi digital tidak hanya memudahkan orang untuk berkomunikasi dan bertukar informasi, melainkan dapat digunakan untuk promosi usaha," ujarnya.
Guru Besar sekaligus Pakar Managemen Pendidikan ini mengingatkan mahasiswa bahwa, untuk menjadi seorang wirausaha, dibutuhkan jiwa kepemimpinan dan kemandirian.
Oleh karena itu, ujar dia, mahasiswa penerima KIP Kuliah harus memiliki kompetensi secara intelektual, karena kepemimpinan dituntut agar bisa mengelola atau mengatur.
"Di sinilah dibutuhkan kemandirian hidup, mulai dari mampu mengatur kebutuhannya sendiri, memimpin dirinya sendiri," sebutnya.
Di samping itu, kata dia, harus ditopang dengan kemampuan atau kecakapan berkomunikasi dengan baik agar bisa membangun kerja sama multi pihak.
"Oleh karena itu dibutuhkan ketersediaan sumber daya manusia yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga harus unggul secara moral," ungkapnya.
Terkait hal itu Ketua Panitia Pelatihan Kewirausahaan, Fathiyah mengatakan bahwa pelatihan ini sebagai pendekatan untuk membangun jiwa kewirausahaan mahasiswa secara dini.
"Iya, ini untuk menanamkan jiwa kewirausahaan, agar kelak mahasiswa mampu bersaing dan mengikuti perkembangan/tuntutan zaman," ujar Fathiyah.
"Kalian kelak ketika selesai mengenyam pendidikan strata satu, jangan menggantungkan harapan untuk menjadi seorang ASN atau PNS," pesan Rektor UIN Datokarama Prof Sagaf S Pettalongi kepada 200 mahasiswa penerima KIP Kuliah angkatan 2020, dalam kegiatan pelatihan kewirausahaan, berlangsung di Kampus II UIN Datokarama, di Sigi, Jumat.
Prof Sagaf menegaskan mahasiswa penerima manfaat beasiswa KIP Kuliah harus mampu berinovasi atau berkreasi dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada, baik secara internal maupun eksternal.
Potensi internal yakni ditopang dengan kapasitas sumber daya manusia baik secara intelektual maupun moral. Sementara potensi eksternal yakni adanya peluang usaha di berbagai sektor, yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa kelak nanti untuk mengembangkan usaha.
"Apalagi saat ini kita hidup di era distrupsi, di mana kehadiran teknologi digital tidak hanya memudahkan orang untuk berkomunikasi dan bertukar informasi, melainkan dapat digunakan untuk promosi usaha," ujarnya.
Guru Besar sekaligus Pakar Managemen Pendidikan ini mengingatkan mahasiswa bahwa, untuk menjadi seorang wirausaha, dibutuhkan jiwa kepemimpinan dan kemandirian.
Oleh karena itu, ujar dia, mahasiswa penerima KIP Kuliah harus memiliki kompetensi secara intelektual, karena kepemimpinan dituntut agar bisa mengelola atau mengatur.
"Di sinilah dibutuhkan kemandirian hidup, mulai dari mampu mengatur kebutuhannya sendiri, memimpin dirinya sendiri," sebutnya.
Di samping itu, kata dia, harus ditopang dengan kemampuan atau kecakapan berkomunikasi dengan baik agar bisa membangun kerja sama multi pihak.
"Oleh karena itu dibutuhkan ketersediaan sumber daya manusia yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga harus unggul secara moral," ungkapnya.
Terkait hal itu Ketua Panitia Pelatihan Kewirausahaan, Fathiyah mengatakan bahwa pelatihan ini sebagai pendekatan untuk membangun jiwa kewirausahaan mahasiswa secara dini.
"Iya, ini untuk menanamkan jiwa kewirausahaan, agar kelak mahasiswa mampu bersaing dan mengikuti perkembangan/tuntutan zaman," ujar Fathiyah.