Poso (antarasulteng.com) - Menjelang akhir tahun 2016, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Poso mulai mewaspadai penyebaran penyakit deman berdarah dengue (DBD) dan rabies.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Poso dr Djani Moula mengatakan penyakit DBD sering terjadi setiap akhir tahun, antaralain karena pengaruh cuaca.
Dari data Dinkes Poso, selama beberapa tahun sebelumnya, seperti 2013, terjadi sebanyak 33 kasus DBD sementara tahun 2015 naik menjadi 108 kasus.
"Berdasarkan pengalaman, setiap akhir tahun itu, sering ada kejadian luar biasa penyakit DBD, ini juga berdasarkan data kami, fenomena itu sering terulang, apalagi saat cuaca tidak menentu,” ujar Djani, Jumat.
Menurut dia, sesuai pengalaman, dalam akhir tahun mulai bulan September hingga awal Januari, akan sering terjadi penyakit DBD.
Dinkes Poso mulai mengatisipasi dengan melakukan berbagai persiapan seperti penyuluhan pembersihan halaman rumah kepada masyarakat dan persiapan obat yang terserang DBD serta menyebar obat pembunuh nayamuk seperti abate dan pengasapan.
"Kami telah mempersiapkan hal itu, seperti penyuluhan pencegahan nyamuk DBD kepada masyarakat, serta penyediaan abate dan fogging untuk penyempprotan jentik nayamuk DBD," ucapnya.
Persiapan tersebut dilakukan mulai dari kantor dinas sampai ke puskesmas-puskesmas seluruh kabupaten.
Selain antisipasi penyakit DBD, Dinkes juga mewaspadai penyakit anjing gila atau rabies dengan menyiapakan pbat suntikan rabies sebanyak 500 set.