Sejumlah kapal perang produk PT PAL andil dalam Latihan Gabungan TNI
Situbondo (ANTARA) - Sejumlah kapal perang produk PT PAL Indonesia (Persero) turut unjuk kemampuan dalam Latihan Gabungan TNI Dharma Yudha 2023 di sektor matra laut yang berlangsung di Pusat Latihan Pertempuran Marinir 5 Baluran, Situbondo, Jawa Timur, pada 31 Juli sampai dengan 1 Agustus lalu.
Dalam keterangan tertulis PT PAL Indonesia (Persero) yang diterima di Situbondo, Jumat, kapal perang produk PT PAL Indonesia yang andil dalam latihan gabungan tiga matra itu, yakni Kapal Cepat Rudal 60m, KRI Sampari-628, KRI Tombak-629, Kapal Rumah Sakit, Landing Platform Dock, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang menjadi markas beberapa pejabat penting.
Perusak Kawal Rudal KRI Raden Edy Martadinata-331, dan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 yang diperankan langsung oleh setiap Panglima Komando Utama (Pangkotama) termasuk Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.
Selain itu, berbagai jenis kapal perang juga dilibatkan dalam latihan gabungan di antaranya Kapal Cepat Rudal, LST, Kapal Buru Ranjau, Kapal Bantu Tunda, LPD, dan Kapal Bantu Rumah Sakit.
Salah satu state of the art PT PAL Indonesia yakni KRI Tombak-629 turut melakukan pengujian penembakan rudal C-705 dengan sukses, selain itu kapal tercanggih yang dibangun PT PAL Indonesia bersama mitra strategis global asal Belanda, yaitu KRI Raden Edy Martadinata-331 sebagai kapal penembak utama juga sukses dalam penembakan rudal kendali anti-kapal yakni Exocet MM40 Block 3 tepat mengenai sasaran ex KRI Slamet Riyadi-352.
Ada pula KRI Yos Sudarso-353 yang beberapa waktu lalu telah melakukan pemeliharaan dan perbaikan (docking) di PT PAL Indonesia turut melakukan uji penembakan rudal C-802 dan menuai hasil yang memuaskan.
Ini merupakan bentuk keberhasilan PT PAL Indonesia sebagai industri perkapalan nasional dalam mendukung kemampuan armada Angkatan Laut secara optimal.
Disisi lain terdapat KRI John Lie-358 yang turut mendulang kesuksesan dalam penembakan rudal Exocet MM40 Block 3 yang dipasang oleh PT PAL Indonesia bersama mitra strategis global MBDA.
Pada suatu kesempatan, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan bahwa Latihan Gabungan TNI 2023 dilaksanakan dengan tujuan untuk menguji kesiapsiagaan setiap Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan).
Agenda ini turut menuai perhatian jajaran pejabat negara di antaranya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menkopolhukam Mahfud MD dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman serta sejumlah pejabat TNI lainnya.
Latihan gabungan tiga matra sendiri terdiri atas operasi lintas udara, laut gabungan, udara gabungan, amfibi, darat gabungan, operasi pendaratan, serta latihan daratan khusus, dan operasi dukungan.
Latihan gabungan yang melibatkan lebih dari 7.000 prajurit TNI merupakan upaya Indonesia untuk melatih kesiapan dalam menjaga pertahanan keamanan NKRI dan melaksanakan kampanye militer untuk menghadapi ancaman yang kemungkinan terjadi.
Sehingga dapat mengetahui sejauh mana kemampuan dan profesionalisme para prajurit dan kesiapan alutsista TNI dalam menangkal dan menindak beragam bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara.
Kemampuan PT PAL Indonesia dalam rancang bangun dan integrasi sistem senjata mendukung kemampuan armada bagi TNI Angkatan Laut yang merupakan pencapaian dan kebanggaan tersendiri bagi perusahaan.
Produk kapal-kapal unggulan merupakan sinergi kelembagaan antara PT PAL Indonesia dengan TNI Angkatan Laut yang telah menghasilkan sejumlah pencapaian baik di sektor pertahanan laut hingga sektor bisnis ditingkat global.
Hal ini tidak lepas dari dukungan penuh baik dari Kementerian Pertahanan dan BUMN dalam memberi kepercayaan kepada PT PAL Indonesia untuk menciptakan produk-produk pertahanan yang kuat.
PT PAL Indonesia (Persero) merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia dan memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang bangun kapal perang, kapal niaga dan rekayasa umum.
Selain itu, PT PAL Indonesia juga terbilang handal dalam pemeliharaan dan perbaikan serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi.
Dalam keterangan tertulis PT PAL Indonesia (Persero) yang diterima di Situbondo, Jumat, kapal perang produk PT PAL Indonesia yang andil dalam latihan gabungan tiga matra itu, yakni Kapal Cepat Rudal 60m, KRI Sampari-628, KRI Tombak-629, Kapal Rumah Sakit, Landing Platform Dock, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang menjadi markas beberapa pejabat penting.
Perusak Kawal Rudal KRI Raden Edy Martadinata-331, dan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 yang diperankan langsung oleh setiap Panglima Komando Utama (Pangkotama) termasuk Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.
Selain itu, berbagai jenis kapal perang juga dilibatkan dalam latihan gabungan di antaranya Kapal Cepat Rudal, LST, Kapal Buru Ranjau, Kapal Bantu Tunda, LPD, dan Kapal Bantu Rumah Sakit.
Salah satu state of the art PT PAL Indonesia yakni KRI Tombak-629 turut melakukan pengujian penembakan rudal C-705 dengan sukses, selain itu kapal tercanggih yang dibangun PT PAL Indonesia bersama mitra strategis global asal Belanda, yaitu KRI Raden Edy Martadinata-331 sebagai kapal penembak utama juga sukses dalam penembakan rudal kendali anti-kapal yakni Exocet MM40 Block 3 tepat mengenai sasaran ex KRI Slamet Riyadi-352.
Ada pula KRI Yos Sudarso-353 yang beberapa waktu lalu telah melakukan pemeliharaan dan perbaikan (docking) di PT PAL Indonesia turut melakukan uji penembakan rudal C-802 dan menuai hasil yang memuaskan.
Ini merupakan bentuk keberhasilan PT PAL Indonesia sebagai industri perkapalan nasional dalam mendukung kemampuan armada Angkatan Laut secara optimal.
Disisi lain terdapat KRI John Lie-358 yang turut mendulang kesuksesan dalam penembakan rudal Exocet MM40 Block 3 yang dipasang oleh PT PAL Indonesia bersama mitra strategis global MBDA.
Pada suatu kesempatan, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan bahwa Latihan Gabungan TNI 2023 dilaksanakan dengan tujuan untuk menguji kesiapsiagaan setiap Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan).
Agenda ini turut menuai perhatian jajaran pejabat negara di antaranya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menkopolhukam Mahfud MD dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman serta sejumlah pejabat TNI lainnya.
Latihan gabungan tiga matra sendiri terdiri atas operasi lintas udara, laut gabungan, udara gabungan, amfibi, darat gabungan, operasi pendaratan, serta latihan daratan khusus, dan operasi dukungan.
Latihan gabungan yang melibatkan lebih dari 7.000 prajurit TNI merupakan upaya Indonesia untuk melatih kesiapan dalam menjaga pertahanan keamanan NKRI dan melaksanakan kampanye militer untuk menghadapi ancaman yang kemungkinan terjadi.
Sehingga dapat mengetahui sejauh mana kemampuan dan profesionalisme para prajurit dan kesiapan alutsista TNI dalam menangkal dan menindak beragam bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara.
Kemampuan PT PAL Indonesia dalam rancang bangun dan integrasi sistem senjata mendukung kemampuan armada bagi TNI Angkatan Laut yang merupakan pencapaian dan kebanggaan tersendiri bagi perusahaan.
Produk kapal-kapal unggulan merupakan sinergi kelembagaan antara PT PAL Indonesia dengan TNI Angkatan Laut yang telah menghasilkan sejumlah pencapaian baik di sektor pertahanan laut hingga sektor bisnis ditingkat global.
Hal ini tidak lepas dari dukungan penuh baik dari Kementerian Pertahanan dan BUMN dalam memberi kepercayaan kepada PT PAL Indonesia untuk menciptakan produk-produk pertahanan yang kuat.
PT PAL Indonesia (Persero) merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia dan memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang bangun kapal perang, kapal niaga dan rekayasa umum.
Selain itu, PT PAL Indonesia juga terbilang handal dalam pemeliharaan dan perbaikan serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi.