Pemkab Parimo ajak pekerja informal manfaatkan jamsostek

id Jamsostek, BPJAMSOSTEK, jkk, JKM, pemkabparimo, Richard Arnaldo, Sulawesi Tengah, pekerja

Pemkab Parimo ajak pekerja informal manfaatkan jamsostek

Pj Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo (kedua kiri) didampingi Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palu, Lubis Latif (kiri) memberikan santunan Jaminan Kematian kepada ahli waris peserta BPJAMSOSTEK di Parigi, Senin (23/10/2023). (ANTARA/HO-Porkopim Setda Parigi Moutong)

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengajak masyarakat pekerja di sektor informal memanfaatkan jaminan sosial ketenagakerjaan (jamsostek).

 

"Perlindungan jaminan sosial sangat bermanfaat bagi pekerja, saya berharap masyarakat memanfaatkan program ini," kata Penjabat (Pj) Bupati Parigi Moutong Richard Arnaldo usai memberikan santunan Jaminan Kematian (JKM) kepada salah satu ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) di Parigi, Senin.

 

Menurutnya, program jamsostek adalah salah satu upaya pemerintah memberikan perlindungan bagi masyarakat pekerja di sektor informal yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan JKM.

 

Program ini sangat membantu peserta jamsostek dalam peningkatan kesejahteraannya melalui dua program unggulan BPJAMSOSTEK.

 

"Kami sebagai pemerintah berkomitmen membantu memfasilitasi masyarakat mendapat perlindungan BPJAMSOSTEK supaya mereka terjamin bila sewaktu-waktu terjadi insiden kecelakaan kerja," ujarnya.

 

Kepala BPJAMSOSTEK Palu Lubis Latif mengemukakan peserta jamsostek tidak mesti bekerja di sektor formal, sektor informal juga dapat terakomodasi dalam program ini.

 

Menurut data BPJAMSOSTEK, sekitar 95 persen pekerja non Aparatur Sipil Negara (ASN) telah menjadi peserta jamsostek, oleh karena itu diharapkan pemerintah setempat dapat memfasilitasi pekerja di sektor lain terlindungi program tersebut.

 

Saat ini katanya, tiga daerah di Sulteng yakni Kota Palu, Kabupaten Morowali dan Morowali Utara telah memfasilitasi pekerja informal atau pekerja rentan sebagai peserta jamsostek untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pekerja.

 

"Hingga September 2023 sekitar 90 ribu lebih pekerja informal bukan penerima upah (BPU) di Sulteng telah terdaftar sebagai pesertaan jamsostek, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya hanya sekitar 50 ribu lebih pekerja," tuturnya.

 

Peningkatan jumlah itu tidak terlepas dari kampanye kerja cepat bebas cemas, yang terus digalakkan BPJAMSOSTEK untuk mengakomodasi pekerja rentan di pedesaan.


 


"Kami bersyukur ada perwakilan Sulteng yang masuk dalam nominasi penghargaan Paritrana Award 2023 sebagai penghargaan tertinggi jamsostek. Penghargaan itu diberikan kepada Kabupaten Morowali pada Jumat (20/10) di Jakarta. Saya berharap tahun depan lebih banyak lagi perwakilan Sulteng masuk nominasi," kata Lubis berharap.*