Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia siap berkolaborasi di bidang ketenagakerjaan untuk mewujudkan kerja layak di negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
"Indonesia siap berkolaborasi untuk mewujudkan kerja layak di negara-negara OKI, termasuk melalui berbagi pengalaman," ujar Menaker Ida dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dalam The 5th of The Islamic Conference of Labour Ministers di Baku, Azerbaijan, Kamis (23/11), Menaker berpandangan banyak bidang yang potensial untuk kolaborasi OKI di bidang ketenagakerjaan, salah satunya terkait dengan kerja layak.
Ia meyakini bahwa melalui kerja sama dan pertukaran pandangan, konferensi ini akan menuai manfaat dan berkontribusi pada pengembangan tenaga kerja di negara-negara anggota OKI, serta meningkatkan kerja sama di antara negara-negara Muslim.
Ia juga meyakini bahwa upaya tulus dari para menteri yang hadir pada forum ini akan membantu memberikan kontribusi konkret terhadap kesejahteraan umat Muslim dan seluruh umat manusia.
"Sekarang saatnya untuk bertindak dan merumuskan perubahan untuk generasi masa depan dan abad berikutnya. Mari kita bekerja sama, untuk menciptakan kondisi terbaik bagi para pekerja kita di dunia saat ini," tuturnya.
Berita Terkait
Erdogan tekankan peran penting OKI hentikan agresi Israel
Selasa, 12 November 2024 9:15 Wib
Wamenlu RI serukan Dunia Islam perkuat solidaritas bela Palestina
Senin, 11 November 2024 13:57 Wib
Kemenkumham Sulteng upaya tingkatkan perlindungan KI lewat OKI Manjayo
Kamis, 5 September 2024 19:01 Wib
Hamas serukan rapat darurat Liga Arab dan OKI hentikan genosida Gaza
Senin, 12 Agustus 2024 16:10 Wib
Film "Agak Laen" siap mengocok perut tayang di Netflixmulai hari ini
Jumat, 31 Mei 2024 12:14 Wib
Menlu RI minta Eropa dukung solusi dua negara untuk isu Palestina
Selasa, 28 Mei 2024 9:52 Wib
Polairud evakuasi kecelakaan speedboat jalur OKI tewaskan dua orang
Minggu, 10 Maret 2024 18:59 Wib
Malaysia dukung OKI cari solusi konflik Palestina-Israel
Selasa, 5 Maret 2024 12:41 Wib