Iuran murah, sri bangga jadi peserta JKN
Palu (ANTARA) -
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, salah satu yang merasakan manfaatnya adalah Ni Nyoman Sri Widiasih.
Sri bercerita bahwa dengan jutaan manfaat yang diberikan, dirinya merasa terbantu dengan hadirnya Program JKN.
“Saya terdaftar sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri sejak tahun 2019. Waktu itu kerabat saya menyarankan untuk daftar karena saya memiliki benjolan di bagian tubuh saya dan dokter mengatakan bahwa itu adalah tumor jinak, namun sebaiknya dilakukan operasi untuk pengangkatan agar tidak mengganggu aktifitas sehari-hari,” cerita Sri, Senin (25/3).
Sri mengakui ada kekhawatiran yang muncul waktu itu, apalagi ia belum pernah memanfaatkan kepesertaan JKN nya sama sekali. Baru mendengar kata operasi saja yang muncul dipikarannya adalah biaya yang mahal.
Ia khawatir akan ada pembayaran lain-lain yang timbul di rumah sakit, sehingga ia tetap mempersiapkan dana sebelum melakukan operasi.
“Operasi pengangkatan tumor pun dilakukan dan tidak ada biaya sama sekali yang ditagihkan, seluruhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Bahkan hingga kontrol pasca operasi juga masih ditanggung. Bayangkan saja, dengan iuran 35.000 per bulan, saya bisa melakukan operasi pengangkatan tumor. Dalam hati saya mengatakan, urusan kesehatan keluarga, saya akan percayakan pada BPJS Kesehatan sehingga saya terus rutin membayar iuran hingga saat ini, agar kepesertaan JKN keluarga saya bisa terus aktif,” ucapnya.
Walaupun dirinya terdaftar di kelas tiga, ia mengaku puas dengan layanan yang diterimanya selama ini. Ia juga pernah memanfaatkan Program JKN saat hamil dan melahirkan, tidak ada kendala sama sekali.
“Dua hari yang lalu maag saya kambuh lagi, nyeri ulu hati hingga muntah-muntah. Saya tidak bisa makan, sehingga kondisi saya lemas dan akhirnya suami membawa saya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Sindhu Trisno. Setelah dua hari mendapatkan perawatan disini, kondisi sudah semakin membaik. Semoga bisa pulang ke rumah secepatnya,” terang Sri.
Ia merasa puas dirawat di RS Sindhu Trisno, pelayanan administrasi sangat cepat, tenaga kesehatan yang ramah, respon petugasnya juga cepat dan penjelasan dokter sangat detail.
Ia tidak merasakan ada perbedaan dengan pasien lain, semua dilayani sama sesuai kebutuhannya.
“Dari waktu ke waktu pelayanan di fasilitas kesehatan baik di puskesmas maupun di rumah sakit semakin baik. Hal ini berdasarkan pengalaman saya yang selalu memanfaatkan Program JKN. Administrasinya juga semakin mudah, tanpa kartu pun pasien bisa dilayani, cukup dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), pasien sudah bisa dilayani, yang penting status kepesertaannya aktif,” jelasnya.
Sri menjelaskan bahwa untuk pengurusan administrasi, dirinya sudah tidak datang ke Kantor BPJS Kesehatan lagi karena ia sudah memiliki Aplikasi Mobile JKN di telepon pintarnya.
“Terakhir kali ke kantor BPJS Kesehatan sepertinya dua tahun yang lalu, waktu itu saya diarahkan untuk mengunduh Aplikasi Mobile JKN, sehingga untuk layanan administrasi yang saya butuhkan, seperti tambah anggota keluarga dan pindah fasilitas kesehatan, saya memanfaatkan Mobile JKN, sangat mudah sekali. Di zaman yang sudah canggih seperti saat ini, seharusnya Aplikasi Mobike JKN akan mudah dimengerti oleh masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya layanan digital yang disediakan oleh BPJS Kesehatan sangat memudahkan dirinya mengakses layanan administrasi, karena dapat diakses kapan saja dan dimana saja, yang penting ada jaringan komunikasi data. Sri berharap agar program pemerintah ini dapat terus berlanjut karena banyak masyarakat yang bergantung pada Program JKN. (tm/nh)