Satgas Madago Raya rutin patroli di Poso persempit gerak radikalisme
Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Tim Alfa 1 dari Satgas III Preventif Operasi Madago Raya rutin dan secara masif melakukan patroli jalur klasik di wilayah Maetangi hingga Kampung Maros dan Uwelempe di Kabupaten Poso untuk mempersempit ruang gerak kelompok radikalisme dan intoleran di daerah itu.
Kaposko Operasi Madago Raya Kompol Robi Utomo di Poso, Minggu, mengatakan pelaksanaan patroli jalur klasik ini merupakan bagian dari strategi preventif yang dijalankan oleh Tim Alfa 1 dipimpin oleh Bripka Alfrits F. Binuni selama operasi berlangsung.
"Tentunya ini untuk memantau serta memastikan tidak adanya aktivitas kelompok radikalisme dan intoleran yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan di wilayah tersebut," kata Robi Utomo.
Ia mengemukakan patroli itu dilaksanakan secara berkelanjutan selama 7 hingga 10 hari, dengan tim yang bergantian sehingga pengawasan tetap intensif dan efektif.
Menurutnya wilayah patroli tersebut dipilih karena dianggap sebagai jalur potensial bagi pergerakan kelompok yang menjadi target operasi.
"Kami berupaya untuk mempersempit ruang gerak mereka dan memberikan rasa aman bagi masyarakat di sekitar wilayah Maetangi, Maros, dan Uwelempe," ucapnya.
Kata dia, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Polri melalui Ops Madago Raya untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Sitkamtibmas) tetap kondusif, terutama menjelang berbagai agenda penting di Sulawesi Tengah.
"Tim patroli juga memastikan akan terus melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat setempat guna meningkatkan kewaspadaan dan memberikan pemahaman terkait bahaya paham radikal dan intoleran," sebutnya.
Kompol Robi menjelaskan bahwa patroli jalur klasik ini adalah salah satu upaya konkret kami dalam menjaga wilayah dari ancaman radikalisme dan intoleransi.
"Satgas Madago Raya terus berkomitmen untuk memastikan bahwa wilayah operasi tetap aman. Kami mengajak masyarakat untuk bekerjasama dengan aparat keamanan dalam memberikan informasi dan menjaga lingkungan mereka dari paham radikal. Keterlibatan masyarakat aktif sangat diperlukan guna menjaga stabilitas keamanan, terutama menjelang agenda-agenda penting yang akan datang,” tuturnya.