Buol tingkatkan kualitas layanan perpustakaan sekolah dan desa

id Kabupaten Buol ,Sulawesi Tengah ,Layanan perpustakaan ,Perpustakaan Sekolah,Bupati Buol

Buol tingkatkan kualitas layanan perpustakaan sekolah dan desa

Pj Bupati Buol Muchlis saat menghadiri kegiatan sosialisasi peningkatan kualitas layanan perpustakaan di sekolah dan desa di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. (ANTARA/HO-Diskominfo Buol)

Buol (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng), meningkatkan kualitas layanan perpustakaan sekolah dan desa di daerah itu sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
 
Penjabat (Pj) Bupati Buol Muchlis di Leok II, Jumat, mengemukakan salah satu upaya peningkatan itu melalui sosialisasi pengisian instrumen akreditasi untuk perpustakaan sekolah dan perpustakaan desa/kelurahan di daerah itu.
 
"Tentunya penting literasi sebagai dasar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai amanat UUD 1945. Dalam hal ini minat baca kita masih perlu ditingkatkan," kata Muchlis.
 
Ia mengatakan peningkatan kualitas itu sangat penting dalam mendukung pengelolaan perpustakaan untuk memenuhi standar akreditasi meliputi prosedur, kriteria dan indikator yang harus dipenuhi agar layanan perpustakaan dapat dinilai optimal.
 
"Pada intinya ini merupakan tantangan besar yang harus dihadapi bersama. Harapannya sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman dan langkah konkret untuk perbaikan ke depan," ucapnya.
 
Berdasarkan data Dinas Perpustakaan setempat bahwa tahun 2024 terdapat enam sekolah di Kabupaten Buol memperoleh akreditasi perpustakaan dengan hasil yang memuaskan.
 
"Ini merupakan pencapaian positif yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah dan desa lainnya dalam meningkatkan kualitas layanan perpustakaan," ujarnya.
 
Muchlis menuturkan ke depan peningkatan kualitas perpustakaan dapat melibatkan dua dinas terkait yaitu Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan fasilitas perpustakaan di Kabupaten Buol.
 
"Pembangunan perpustakaan umum di Kabupaten Buol sudah diusulkan, tetapi masih ada kendala seperti kurangnya komunikasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat," katanya.
 
Ia berharap ke depan perpustakaan di daerah itu dapat bertransformasi menjadi pusat literasi yang bisa mengembangkan ilmu pengetahuan di masyarakat.
 
"Harapannya semua pihak dapat memperkuat kemampuan pengelola perpustakaan dalam menyiapkan dokumen dan data pendukung yang dibutuhkan," tuturnya.