Siswa Sigi antusias sekolah di tenda pascabencana

id sekolah,sd,sigi

Siswa Sigi antusias sekolah di tenda pascabencana

Sejumlah siswa - siswi SDN Lolu Kecamatan Biromaru hendak masuk ke tenda sebagai pengganti ruangan kelas untuk persiapan mengikuti proses belajar mengajar, Selasa. (Foto Antara Sulteng/Muhammad Hajiji)

Sigi, Sulawesi Tengah,  (Antaranews Sulteng) - Sejumlah siswa di Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, antusias bersekolah pascabencana gempa dan likuifaksi menghantam daerah itu.

Berdasrkan pantauan Antara di Sigi, Selasa dilaporkan siswa-siswi di beberapa sekolah dasar di Biromaru terlihat semangat bersekolah, sekalipun prosesnya berlangsung di tenda-tenda darurat.

Di Sekolah Dasar Negeri Lolu, Kecamatan Biromaru, misalkan, puluhan siswa dari berbagai kelas sejak pukul 06.30 Wita mulai berdatangan.

Mereka berpakaian lengkap putih merah, membawa tas dan alat tulis, siap mengikuti proses belajar mengajar di tenda.

Proses belajar mengajar di sekolah itu hanya berlangsung sampai sekitar pukul 12.00 Wita.

Hanya ada satu tenda untuk siswa enam kelas sebagai pengganti ruangan belajar mengajar. Tenda itu bertanda Badan Dana Anak PBB (UNICEF) dan Kemendikbud.

Karena itu, proses belajar mengajar lebih pada pembangunan mental, untuk menghilangkan trauma pascabencana gempa dan likuifaksi menghantan kecamatan itu.

Umumnya sekolah di Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi membutuhkan tenda dan kelas darurat untuk melangsungkan proses belajar mengajar.

"Kami butuh tenda sebagai alternatif proses belajar mengajar yang sifatnya sementara," kata guru Madrasah Tsanawiyah Darussalam Desa Lolu, Kecamatan Biromaru, Anwar di Lolu, Selasa.

Salah satu sekolah di Desa Lolu, Kecamatan Biromaru Sigi yang rusak total dan tidak dapat lagi digunakan yakni Madrasah Tsanawiyah Darussalam.

Sekolah tersebut terdampak likuifaksi, namun tidak disertai lumpur.

Letak sekolah tersebut tidak berjauhan dengan Desa Jono Oge, kurang lebih sekitar 700 meter ke arah selatan dari sekolah tersebut.

"Sekolah hancur, tidak dapat lagi untuk digunakan dalam proses belajar mengajar. Karena itu, harus ada campur tangan pemerintah untuk membantu," ujar Anwar.

Selain sekolah itu yang membutuhkan bantuan dan perhatian pemerintah. Beberapa sekolah lainnya juga membutuhkan bantuan pemerintah.

Di SDN 2 Desa Mpanau Kecamatan Biromaru misalkan, juga butuh bantuan tenda dan sarana lainnya juga kelancaran proses pembinaan siswa-siswi korban gempa. Begitu pula SDN 1 Mpanau, SD Inpres Mpanau, Madrasah Tsanawiyah Alkhairaat Biromaru, SMPN 1 Biromaru, SDN LOlu, SD Inpres Lolu, SLB, SMAN 1 Sigi, SMK Persada Sigi, dan SDN Jono Oge.

Kondisi itu membuat sejumlah sekolah di Kabupaten Sigi sulit menghadapi ujian semester yang diperkirakan berlangsung pada akhir November atau awal Desember 2018.