IPB Inovasi Cincau Lidah Buaya Untuk Kesehatan

id cincau, lidah

IPB Inovasi Cincau Lidah Buaya Untuk Kesehatan

Lidah buaya siap dipanen (FOTO ANTARA/Jessica Wuysang/nz/08)

Produk olahan berbahan dasar cincau hijau dan lidah buaya ini dikembangkan oleh mahasiswa IPB untuk meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap cincau hijau dan lidah buaya, karena khasiatnya untuk kesehatan yang banyak," kata Kepala Humas IPB Henny Wi
Bogor,  (antarasuteng.com) - Tim mahasiswa Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan IPB menciptakan inovasi baru produk olahan dari cincau hijau dan lidah buaya, yang menyehatkan dan memiliki cita rasa yang enak.

"Produk olahan berbahan dasar cincau hijau dan lidah buaya ini dikembangkan oleh mahasiswa IPB untuk meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap cincau hijau dan lidah buaya, karena khasiatnya untuk kesehatan yang banyak," kata Kepala Humas IPB Henny Windarti,  kepada Antara di Bogor, Jawa Barat, Senin.

Ia menjelaskan, lima mahasiswa IPB yang menciptakan inovasi dimaksud, yakni Nur Hidayah, Renny Permata Sari, Rara Puspita Dewi Lima W, Siti Anwariyah dan Arkaniyati.

Dengan bimbingan dosen IPB Dr Ir Luki Abdullah, MSc, mereka membuat inovasi penelitian dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dengan tema "Puding Lapis Lumut".

Menurut Nur Hidayah, juru bicara tim, bahan yang digunakan untuk membuat puding itu adalah daun cincau hijau dan lidah buaya jenis "Aloevera barbadensis miller".

Sedangkan bahan pendukung lainnya adalah air, agar-agar, susu, gula pasir, tepung maizena, telur, sirup dan sukade.

Ia menjelaskan, puding lapis lumut itu terdiri atas tiga lapisan.

Lapisan pertama dan lapisan ketiga merupakan lapisan yang mengandung cincau yang menyerupai lumut sehingga terkesan unik.

Untuk lapisan kedua, merupakan lapisan yang mengandung lidah buaya.

Bentuknya kotak-kotak yang dikombinasikan dengan agar-agar sehingga ada rasa yang berbeda saat mengkonsumsinya.

Menurut dia, produk olahan berbahan dasar cincau hijau dan lidah buaya itu dikembangkan mengingat saat ini polusi udara dan perubahan keseimbangan ekologi yang disebabkan oleh kendaraan bermotor dan kegiatan perindustrian semakin hari semakin meningkat.

"Sehingga berdampak negatif terhadap kesehatan manusia," katanya.

Berbagai penyakit seperti paru-paru, radang saluran pernapasan dan kanker, katanya, merupakan efek negatif polusi udara yang masih perlu dicari solusinya.

"Dan salah satu di antaranya dengan mengkonsumsi daun cincau hijau dan daun lidah buaya ini," katanya.

Ditegaskan kembali bahwa produk olahan tersebut dibuat atas dasar minimnya tingkat konsumsi masyarakat terhadap cincau hijau dan lidah buaya.

"Padahal kedua bahan panganan ini mengandung zat antioksidan," katanya.

Ia menjelaskan, berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa daun cincau hijau dapat digunakan untuk mengobati penyakit radang lambung, tekanan darah tinggi, anti-kanker, menurunkan radikal bebas, meningkatkan kapasitas antioksidan limfosit, tidak bersifat toksik bagi tubuh dan memiliki sifat fungsional sebagai sumber serat.

Sementara itu, berdasarkan hasil riset, tanaman lidah buaya dapat menghambat infeksi HIV, menurunkan kadar gula dalam darah, menghambat sel kanker, mengatasi gangguan pencernaan, dan sebagai anti-bakteri. ***4***

(T.A035/B/N. Hayat/N. Hayat) 18-03-2013 17:38:48