"Saya mendukung kompetisi jurnalistik AJD," ujar Agus yang dihubungi dari Palu, Senin, usai menjadi juri atas puluhan karya jurnalistik para jurnalis di Sulawesi Tengah yang diikutkan AJD tersebut.
Menurut Agus, AJD adalah sarana yang bagus untuk menyemangati teman-teman jurnalis di Sulteng agar lebih bergiat dalam menjalankan tugas jurnalistik sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan mencerahkan masyarakat, khususnya terkait dengan isu-isu publik.
"Apresiasi yang tinggi untuk DSLNG yang secara rutin turut mengembangkan kapasitas jurnalistik pers Sulteng," ujarnya.
Ia berharap kemitraan yang imparsial dan tak bersyarat antara DSLNG dan teman-teman asosiasi media akan berkelanjutan di masa depan.
AJD pertama kali digelar pada 2018, bekerja sama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu, yang menyediakan hadiah senilai Rp106 juta. Lomba ini merupakan kompetisi hasil karya tulis jurnalistik dengan hadiah terbesar yang pernah digelar untuk jurnalis di provinsi penghasil migas dan nikel ini.
Tim juri dalam lomba ini berjumlah lima orang, yakni Agus Sudibyo dari Dewan Pers, Rolex Malaha (jurnalis senior/LKBN Antara Biro Sulteng), Dothy Damayanti dari DSLNG, Neni Muhiddin seorang penulis dan Moh. Iqbal (Ketua AJI Palu).
Baca juga: Upaya DSLNG hidupkan ekonomi kerakyatan berbasis kearifan lokal di Banggai
Baca juga: Enam Program CSR PT.DSLNG raih penghargaan ISDA
External Communication Supervisor DSLNG Dothy Damayanti mengatakan, pelaksanaan AJD 2019 tidak jauh berbeda dengan AJD 2018. Terdapat dua kategori lomba yakni berita lempang dan features yang dibagi lagi dalam dua kategori media yakni cetak dan online.
"Total hadiah tahun ini sama dengan tahun lalu, yakni Rp106 juta. Karya yang diikutkan adalah berita yang tayang dalam periode 1 Januari sampai 31 Sep 2019," ujarnya.
Menurut Dothy, puncak acara AJD akan digelar di Kota Palu pada 4 November 2019 yang akan dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola.
Tahun 2018 lalu, puncak acara AJD dilaksanakan di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, dan dihadiri Bupati Banggai Herwin Yatim.
DSLNG adalah perusahaan penghasil gas alam cair Indonesia. Proyek gas DSLNG merupakan salah satu kegiatan utama koridor Sulawesi dalam Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). DSLNG memberi peluang bagi pengembangan beberapa cadangan gas alam berskala kecil yang belum dikembangkan.
Ladang gas DSLNG terletak di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, sekitar 60 kilometer sebelah tenggara Kota Luwuk, yaitu kota utama di Kabupaten Banggai.
Pabrik LNG ini berdiri di atas lahan seluas lebih dari 300 hektare di pesisir pantai yang menghadap Selat Peleng, jalur pelayaran di lautan yang dalam dari Surabaya dan Makassar ke Luwuk dan Manado.
