Amsterdam (ANTARA) - Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) menyebutkan pihaknya sedang mengambil sejumlah upaya mempercepat pengembangan vaksin dan pengobatan untuk memerangi virus corona baru, yang menelan lebih dari 400 korban jiwa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus seperti flu tersebut sebagai darurat global. Para ahli pun menyebutkan masih menjadi misteri terkait virus corona, seperti jumlah korban meninggal dan cara penularan.
"EMA siap mendukung pengembangan obat-obatan dengan seluruh perangkat regulasi yang ada guna meningkatkan sekaligus mempercepat pengembangan langkah efektif untuk melawan dan mencegah penyebaran virus ini," kata badan tersebut.
Pihaknya menuturkan sedang mencari antivirus atau vaksin potensial untuk menyembuhkan atau mencegah wabah virus tersebut. Pihaknya juga sedang menganalisis semua informasi yang ada terkait penemuan berbagai obat dari para pengembang.
Produsen farmasi Inggris GlaxoSmithKline (GSK) mengatakan sedang bekerja sama dengan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Wabah (CEPI) sebagai upaya mengembangkan sebuah vaksin.
"EMA menggiatkan rencananya untuk menghadapi ancaman kesehatan yang ada," kata Direktur Eksekutif EMA Guido Rasi, menambahkan bahwa badan tersebut akan memberikan imbauan ilmiah jalur cepat dan umpan balik dari setiap pengembangan obat yang diusulkan.
Baca juga: FDA Amerika Serikat perluas penggunaan tes diagnostik virus corona CDC
Baca juga: Dokter sarankan ibu-ibu tidak lakukan "cipika-cipiki" guna hindari penularan corona
Baca juga: Seorang anak terjangkit virus corona di Malaysia sembuh
Sumber: Reuters
Berita Terkait
PT IMIP tegaskan informasi Virus Cacar Monyet di kawasannya hoaks
Kamis, 5 September 2024 8:06 Wib
Thailand konfirmasi kasus pertama varian baru virus Mpox
Jumat, 23 Agustus 2024 9:39 Wib
Di Kaltim, vaksin DBD terbukti turunkan kematian akibat Virus Dengue
Rabu, 3 Juli 2024 13:29 Wib
Parigi Moutong imbau peternak sapi waspada penyakit jembrana
Rabu, 31 Januari 2024 16:51 Wib
Nakes Rutan Kelas II Palu dapatkan vaksinasi cegah penularan virus hepatitis B
Kamis, 11 Januari 2024 17:52 Wib
Penularan virus COVID-19 varian JN.1 ditemukan di Jakarta dan Batam
Selasa, 19 Desember 2023 10:34 Wib
Menteri Kesehatan: Wabah pneumonia di China bukan virus baru seperti COVID
Rabu, 29 November 2023 15:42 Wib
Pakar: Masyarakat jangan anggap enteng virus meski COVID-19 reda
Sabtu, 14 Oktober 2023 20:30 Wib