Sulteng dukung program pengembangan kedele untuk tekan impor

id dinas, kedele, sulteng

Sulteng dukung program  pengembangan kedele  untuk tekan impor

Pemprov Sulteng bersama Pemkab Sigi menggagas gerakan tanam kedelai, seremonialnya berlangsung di Desa Langaleso, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi. ANTARA/Muhammad Hajiji

Palu (ANTARA) - Pemerintah Sulawesi Tengah mendukung penuh program Pemerintah Pusat untuk mengembangkan komoditi kedele secara besar-besaran sebagai upaya menekan impor.

"Kita sampai sekarang ini masih sangat tergantung pada kedele impor," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng, Trie Iriyani Lamakampali di Palu, Selasa.

Ia mengatakan pemerintah pusat dalam beberapa tahun terakhir ini mengenjot pengembangan sejumlah komoditi pertanian dan hortikultura.

Salah satu komoditi pangan yang terus mendapat perhatian pemerintah adalah kedele.

Kedele merupakan satu diantara beberapa komoditi pangan yang terus di dorong pemerintah pusat untuk dikembangkan di daerah-daerah, termasuk di Provinsi Sulteng.

Namun demikian, kata dia, pengembangan komoditi kedele di Sulteng masih belum maksimal,sebab petani belum begitu tertarik dan serius mengembangkannya.

Pada Tahun 2020, Sulteng manargetkan capaian luas areal pengembangan komoditi kedele di provinsi itu mencapai 4.059 hektare.

Justru sekarang ini, di seluruh kabupaten di Sulteng, petani rame-rame menanam komoditas perkebunan, khususnya nilam, sebab dipicu permintaan pasar yang tinggi dan harga cukup bagus di pasaran.

Meski demikian, lanjut Trie, Pemprov Sulteng melalui Dinas di masing-masing Kabupaten dan Kota mencoba ke depan ini untuk mendorong petani agar mereka bisa termotivasi dan bergairah mengembangkan kedele.

Permintaan pasar dan harga kedele di pasaran saat ini cukup bagus.

Produksi petani kedele belum mampu memenuhi kebutuhan industri tahu/tempe dalam negeri. Karena itu impor kedele sampai saat ini masih tinggi.

Presiden Joko Widodo sedang mencari lahan seluas satu juta hektare untuk pengembangan komoditi kedele guna menekan tingginya impor kedele.

"Dan Sulteng sangat mendukung program itu," ujar Trie Iriyani Lamakampali.