Palu (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mengaku kesulitan untuk mempercepat pengembangan komoditi kedelai karena daerah itu tidak memiliki benih bersertifikat sehingga harus mendatangkannya dari luar daerah.
"Saat ini petani membeli bibit dari luar daerah seperti Pulau Jawa, dan ke depan kami upayakan penyediaan benih sudah diadakan dalam wilayah Parigi Moutong," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Parigi Moutong Nelson Metubun saat dihubungi, Jumat.
Kedelai merupakan salah satu komoditas prioritas pemerintah setempat yang masuk dalam program pengembangan upaya khusus padi, jagung dan kedelai (Pajala) untuk mencapai swasembada pangan.
Nelson memaparkan produksi kedelai Parigi Moutong mencapai 687 ton/tahun dengan produktivitas 19,98 kuintal/hektare.
Guna menyediakan benih bersertifikat untuk petani, Nelson menyebut bahwa pihaknya sedang berupoaya menumbuhkan kelompok penangkar benih dan saat ini sudah ada tiga kepompok tani yang bersedia menjadi penangkar.
Menurut dia, kualitas benih sangat berpengaruh pada hasil produksi pertanian, jika benih yang digunakan kualitas bawah maka hasilnya pun tidak akan masimal begitupun sebaliknya, sehingga perlu kehadiran pemerintah untuk memfasilitasi para petani dalam menciptakan produk-produk unggul.
Kacang kedelai merupakan salah satu tanaman palawija yang setiap saat selalu tersedia di daerah itu dan tidak mengenal musim tanam.
Dari tiga komoditas prioritas pemerintah setempat untuk medukung swasembada pangan hanya kedelai yang belum menunjukan progres signifikan, berbeda dengan komoditas padi dan jagung yang kini berkembang pesat di Parimo.
Selain karena ketersediaan benih bermutu yang sangat terbatas, kendala lain pengembangan kedelai adalah hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman para petani.
Menyikapi hal itu, pemerintah daerah bekerja sama dengan para petani melakukan pengendalian dengan menurunkan petugas pengamat hama penyakit untuk memantau areal pertanaman.
"Jika didapati gejala serangan, secepatnya kita lakukan pengendalian melalui penyemprotan pestisida alami ataupun kimia agar hama tidak menyebar luas," tuturnya.
Berita Terkait
Sulteng dukung program pengembangan kedele untuk tekan impor
Selasa, 12 Januari 2021 22:11 Wib
Sulteng masih tergantung pada komoditi kedele impor
Kamis, 7 Januari 2021 18:09 Wib
Parigi Moutong target luas tanam kedelai capai 356 hektare
Rabu, 26 Juni 2019 20:55 Wib
Program tanam kedelai di Sigi belum berhasil
Selasa, 27 Februari 2018 8:28 Wib
PELATIHAN TEMATIK PENYULUH PERTANIAN
Rabu, 25 Oktober 2017 18:22 Wib
PELATIHAN TEMATIK PENYULUH PERTANIAN
Rabu, 25 Oktober 2017 18:22 Wib
Bulog Sulteng Datangkan Kedelai Dari Surabaya
Kamis, 21 Agustus 2014 10:36 Wib
Produksi Kedelai Petani Sulteng Meningkat
Senin, 8 April 2013 8:15 Wib