Bupati Bangkep: Guru harus menjadi pembawa solusi dalam pembelajaran
Palu (ANTARA) - Bupati Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah, Ihsan Basir, meminta guru di daerah itu agar menjadi pembawa solusi dalam proses pembelajaran di kelas untuk percepatan pembangunan sumber daya manusia.
"Guru harus memiliki kompetensi yang baik agar bisa menjadi pembawa solusi," kata Ihsan Basir dihubungi dari Palu, Kamis.
Ia menekankan bahwa guru harus memiliki kompetensi profesional, pedagogik, personal, dan sosial yang menjadi standar kompetensi bagi seorang tenaga pendidik.
Kompetensi itu, ujar dia, untuk menopang profesionalitas guru dalam melaksanakan pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran serta pemberdayaan peserta didik melalui pendidikan.
"Oleh karena itu, guru tidak hanya sekadar mengajar di dalam kelas, melainkan juga menjadi pembawa solusi atas masalah yang dihadapi siswa. Di sinilah pentingnya seorang guru melaksanakan riset atau penelitian kelas untuk efektifitas pembelajaran," kata dia.
Ia juga meminta para guru di daerah itu agar tidak sekadar membangun kecerdasan intelektual siswa, melainkan juga harus membangun kecerdasan emosional peserta didik.
"Pembangunan kecerdasan intelektual dan keterampilan harus diikutkan dengan pembangunan kecerdasan emosional dan moral," katanya.
Menurut dia, hal itu penting agar para siswa memiliki kematangan emosional sehingga mampu melakukan pengendalian diri dari hal-hal negatif atau yang membahayakan dirinya.
Dia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan memprioritaskan pembinaan dan peningkatan kapasitas guru dalam penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan.
Selain itu, kata dia, Pemkab Bangkep juga memberikan perhatian terhadap kesejahteraan guru dengan memberikan insentif tambahan bagi guru-guru yang melaksanakan tugas di satuan pendidikan di wilayah terpencil, terjauh, dan sulit dijangkau.
"Guru adalah garda terdepan dalam percepatan pembangunan kualitas manusia khususnya pada pembangunan sumber daya manusia unggul," ucap Ihsan yang merupakan mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP3A) Sulteng.
"Guru harus memiliki kompetensi yang baik agar bisa menjadi pembawa solusi," kata Ihsan Basir dihubungi dari Palu, Kamis.
Ia menekankan bahwa guru harus memiliki kompetensi profesional, pedagogik, personal, dan sosial yang menjadi standar kompetensi bagi seorang tenaga pendidik.
Kompetensi itu, ujar dia, untuk menopang profesionalitas guru dalam melaksanakan pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran serta pemberdayaan peserta didik melalui pendidikan.
"Oleh karena itu, guru tidak hanya sekadar mengajar di dalam kelas, melainkan juga menjadi pembawa solusi atas masalah yang dihadapi siswa. Di sinilah pentingnya seorang guru melaksanakan riset atau penelitian kelas untuk efektifitas pembelajaran," kata dia.
Ia juga meminta para guru di daerah itu agar tidak sekadar membangun kecerdasan intelektual siswa, melainkan juga harus membangun kecerdasan emosional peserta didik.
"Pembangunan kecerdasan intelektual dan keterampilan harus diikutkan dengan pembangunan kecerdasan emosional dan moral," katanya.
Menurut dia, hal itu penting agar para siswa memiliki kematangan emosional sehingga mampu melakukan pengendalian diri dari hal-hal negatif atau yang membahayakan dirinya.
Dia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan memprioritaskan pembinaan dan peningkatan kapasitas guru dalam penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan.
Selain itu, kata dia, Pemkab Bangkep juga memberikan perhatian terhadap kesejahteraan guru dengan memberikan insentif tambahan bagi guru-guru yang melaksanakan tugas di satuan pendidikan di wilayah terpencil, terjauh, dan sulit dijangkau.
"Guru adalah garda terdepan dalam percepatan pembangunan kualitas manusia khususnya pada pembangunan sumber daya manusia unggul," ucap Ihsan yang merupakan mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP3A) Sulteng.