Jakarta (ANTARA) - Peneliti ahli utama dari Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Agus Kardinan mengemukakan bahwa pupuk organik bisa digunakan untuk memulihkan lahan pertanian yang kandungan bahan organiknya menurun.
Dalam acara diskusi mengenai sistem pertanian organik di Jakarta, Rabu, dia menyampaikan bahwa penggunaan pupuk sintetis secara berlebihan dalam durasi lama telah menyebabkan banyak lahan pertanian mengalami degradasi kualitas, terutama di Pulau Jawa.
Menurut Agus, sekitar 60 persen area pertanian lahan kering di Jawa tanahnya memiliki kandungan bahan organik kurang dari satu persen.
Padahal, sayuran memerlukan tanah dengan kandungan bahan organik lebih dari dua persen untuk tumbuh baik.
Agus mengatakan bahwa secara keseluruhan sekitar 65 persen lahan pertanian di Indonesia memiliki kandungan bahan organik di bawah dua persen.
Di Indonesia, ia melanjutkan, hanya sekitar 29 persen lahan pertanian yang punya kandungan bahan organik dua sampai tiga persen dan hanya enam persen lahan pertanian yang mengandung bahan organik di atas tiga persen.
Penurunan kandungan bahan organik di lahan pertanian di Indonesia dipengaruhi oleh penggunaan pupuk sintetis.
Menurut data Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI), sepanjang tahun 2017 sampai 2022 penggunaan pupuk di Indonesia berkisar 10 sampai 11 juta ton per tahun, yang didominasi oleh pupuk urea, SP-36, ZA, dan NPK. Penggunaan pupuk organik hanya sekitar lima persen keseluruhan penggunaan pupuk.
Agus mengemukakan, penggunaan pupuk sintetis dapat menyebabkan penurunan kandungan mikroorganisme tanah, membuat tanah menjadi keras dan rusak.
"Pupuk sintetis hanya memberi nutrisi kepada tanaman, bukan kepada tanah. Sedangkan, pupuk organik memberikan nutrisi kepada tanah," katanya.
Pemulihan tanah yang kandungan bahan organiknya rendah perlu dilakukan karena tanaman butuh tanah yang subur dan kaya kandungan bahan organik untuk tumbuh dengan baik.
"Oleh karena itu, penggunaan pupuk organik harus dilakukan untuk menyuburkan kembali lahan pertanian," kata Agus.
Agus mengungkapkan bahwa sebenarnya banyak pengusaha yang ingin mengembangkan produk pupuk organik, tetapi mereka belum punya formula yang bagus.
"Ini menjadi tantangan buat kami peneliti untuk menciptakan formula yang bagus berupa pupuk organik, pupuk hayati, atau pembenahan tanah," katanya.
Saat memimpin rapat terbatas bersama para menteri di Jakarta pada 27 April 2023, Presiden Joko Widodo mengemukakan perlunya pengurangan ketergantungan terhadap pupuk kimia dengan meningkatkan penggunaan pupuk organik dalam kegiatan pertanian.
Berita Terkait
Majukan pertanian Banggai, DSLNG utus enam pemuda ikut pelatihan terpadu di Jabar
Senin, 6 Mei 2024 19:10 Wib
Kementan dorong Yordania buka akses pasar ekspor-investasi pertanian
Rabu, 1 Mei 2024 10:49 Wib
Indonesia jalin kerja sama teknologi pertanian dengan Iran
Selasa, 30 April 2024 9:43 Wib
Harga bawang merah di Palu mulai turun
Minggu, 28 April 2024 21:29 Wib
Pemprov Sulteng libatkan TNI bantu tingkatkan produktivitas KPN
Minggu, 21 April 2024 12:37 Wib
Pemetaan lahan Jabar untuk pompa air diminta rampung 25 April 2024
Sabtu, 20 April 2024 11:38 Wib
Kemendag dorong produk pertanian Indonesia masuk pasar Australia
Sabtu, 20 April 2024 11:36 Wib
26 ribu hektare tanaman padi di Lombok Tengah telah dipanen
Jumat, 19 April 2024 10:07 Wib