Untad Palu dukung Gubernur canangkan Sulteng negeri seribu megalit
Palu (ANTARA) - Universitas Tadulako (Untad) Palu mendukung Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mencanangkan Sulteng negeri seribu megalit sebagai upaya pengembangan pariwisata di provinsi tersebut.
"Kami mendukung penuh gagasan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura mencanangkan Sulteng negeri seribu megalit, karena bisa memberikan dampak positif yang sangat besar," kata Rektor Untad Palu Profesor Amar di Palu, Minggu.
Dia menjelaskan pencanangan Sulteng negeri seribu megalit membuka pintu untuk para wisatawan mancanegara melakukan kunjungan wisata khusus ke Sulteng.
Rektor mengakui bahwa cagar budaya megalitikum yang ada di Lembah Bada, Lembah Napu, dan Lembah Behoa, Kabupaten Poso telah tersebar hingga ke luar negeri sejak puluhan tahun yang lalu.
"Dengan demikian, pencanangan ini memberikan satu komitmen jaminan kepada wisatawan untuk datang ke Sulteng dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan, wisata serta sosial dan budaya," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Sulteng jumlah kunjungan wisatawan tahun 2022 sebanyak 1,3 juta jiwa. Target kunjungan wisatawan tahun 2023 ke Sulteng sebanyak 2 juta.
Rektor mengemukakan dukungan Untad Palu terhadap gagasan Gubernur Sulteng yakni membantu menyosialisasikan dan mempromosikan potensi cagar budaya yang ada di Kabupaten Poso dan Sigi serta beberapa kabupaten lainnya di Sulteng.
Di samping itu, kata dia, Untad juga akan mengembangkan hasil - hasil riset atau penelitian terkait dengan cagar budaya megalitikum yang ada di Sulteng.
"Termasuk melakukan pemberdayaan masyarakat di dua kabupaten tersebut untuk menopang pengembangan wisata cagar budaya Sulteng," ujarnya.
Sejumlah referensi menyebutkan setidaknya terdapat 349 buah batu dalam berbagai bentuk dan ukuran tersebar di Lembah Napu dan Bada, Kabupaten Poso.
Ukuran batu tertinggi menyerupai manusia setinggi empat meter dengan lebar rata-rata 1,5 sampai 2,5 meter.
Hasil penelitian arkeologi menyebutkan megalit tersebut diperkirakan berasal dari 3.000 tahun sebelum Masehi dan yang termuda dibuat sekitar 1.300 tahun sebelum Masehi.
Bentuk batu tersebut beragam antara lain berupa patung Arca, Kalamba, Tutu'na dan Dakon.
"Kami mendukung penuh gagasan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura mencanangkan Sulteng negeri seribu megalit, karena bisa memberikan dampak positif yang sangat besar," kata Rektor Untad Palu Profesor Amar di Palu, Minggu.
Dia menjelaskan pencanangan Sulteng negeri seribu megalit membuka pintu untuk para wisatawan mancanegara melakukan kunjungan wisata khusus ke Sulteng.
Rektor mengakui bahwa cagar budaya megalitikum yang ada di Lembah Bada, Lembah Napu, dan Lembah Behoa, Kabupaten Poso telah tersebar hingga ke luar negeri sejak puluhan tahun yang lalu.
"Dengan demikian, pencanangan ini memberikan satu komitmen jaminan kepada wisatawan untuk datang ke Sulteng dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan, wisata serta sosial dan budaya," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Sulteng jumlah kunjungan wisatawan tahun 2022 sebanyak 1,3 juta jiwa. Target kunjungan wisatawan tahun 2023 ke Sulteng sebanyak 2 juta.
Rektor mengemukakan dukungan Untad Palu terhadap gagasan Gubernur Sulteng yakni membantu menyosialisasikan dan mempromosikan potensi cagar budaya yang ada di Kabupaten Poso dan Sigi serta beberapa kabupaten lainnya di Sulteng.
Di samping itu, kata dia, Untad juga akan mengembangkan hasil - hasil riset atau penelitian terkait dengan cagar budaya megalitikum yang ada di Sulteng.
"Termasuk melakukan pemberdayaan masyarakat di dua kabupaten tersebut untuk menopang pengembangan wisata cagar budaya Sulteng," ujarnya.
Sejumlah referensi menyebutkan setidaknya terdapat 349 buah batu dalam berbagai bentuk dan ukuran tersebar di Lembah Napu dan Bada, Kabupaten Poso.
Ukuran batu tertinggi menyerupai manusia setinggi empat meter dengan lebar rata-rata 1,5 sampai 2,5 meter.
Hasil penelitian arkeologi menyebutkan megalit tersebut diperkirakan berasal dari 3.000 tahun sebelum Masehi dan yang termuda dibuat sekitar 1.300 tahun sebelum Masehi.
Bentuk batu tersebut beragam antara lain berupa patung Arca, Kalamba, Tutu'na dan Dakon.