Gaza (ANTARA) - Para pejabat kesehatan Gaza menuntut penyelidikan setelah pasukan Israel dituduh menggunakan buldoser dan melepaskan anjing penyerang selama penyerbuannya di Rumah Sakit Kamal Adwan.
Pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan pekan lalu setelah memblokade dan melakukan serangan selama beberapa hari.
Dalam konferensi pers pada Minggu, direktur umum rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza, Munir al-Bursh, dan kepala departemen pediatrik RS Kamal Adwan, Hussam Abu Safiya, mengatakan pasukan Israel menghancurkan sejumlah fasilitas medis, menolak membukakan akses terhadap bantuan, menyerang staf medis dan mereka yang terluka, serta orang-orang yang sedang mencari perlindungan.
"Gerbang rumah sakit dan sekitarnya dibom, tembakan diarahkan ke gedung-gedung di dalam kompleks rumah sakit, lantai dua yang merupakan bangsal bersalin dibom ... Direktur RS Ahmed al-Kahlout ditahan dan dibawa ke lokasi yang dirahasiakan," katanya.
"Pasukan Israel mengumpulkan para pengungsi sipil dan petugas kesehatan, yang mencari perlindungan di rumah sakit, di sebuah lubang yang besar, setengah telanjang, dan melepaskan anjing-anjing penyerang kepada mereka," ujarnya.
"Pasukan Israel menggunakan buldoser untuk menggali lubang besar di halaman rumah sakit dan melemparkan sekitar 12 mayat yang telah mereka bunuh ke dalam lubang itu. Kami menuntut investigasi internasional untuk kejahatan yang sangat kejam ini," tambahnya.
Abu Safiya mengatakan bahwa pasukan Israel bahkan melepaskan seekor anjing penyerang kepada orang yang berusia 75 tahun yang terluka, yang meninggal sehari berselang.
Dia mengatakan mereka mendengar jeritan ketika tentara Israel dengan buldosernya melindas tenda-tenda yang berada di halaman rumah sakit. Mereka mencurigai orang-orang tersebut terlindas sampai mati bersamaan dengan mayat-mayat lain.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila telah mendesak penyelidikan internasional terhadap tindakan-tindakan Israel tersebut.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
PBB: Kematian anak Palestina di Tepi Barat naik tiga kali lipat
Jumat, 22 November 2024 9:00 Wib
PBB: Veto AS tunjukkan "tiadanya mufakat" DK PBB atas isu Palestina
Kamis, 21 November 2024 12:32 Wib
EU: Penghancuran bangunan 'komponen utama' Israel menjajah Palestina
Kamis, 21 November 2024 9:22 Wib
Hizbullah siap berunding dengan AS untuk hentikan agresi Israel
Kamis, 21 November 2024 9:15 Wib
AS pantau tindakan Israel untuk perbaiki situasi warga Palestina
Selasa, 19 November 2024 12:38 Wib
AS sanksi organisasi Israel pendukung kolonialisme
Selasa, 19 November 2024 9:55 Wib
Turki tolak beri hak lintas udara untuk pesawat pemimpin Israel
Senin, 18 November 2024 9:34 Wib
Paus Fransiskus desak penyelidikan atas genosida di Jalur Gaza
Senin, 18 November 2024 9:32 Wib