"Karena pasti tim nasional (senior) ada yang nanti umurnya lebih tua lagi dan lain-lain. Mudah-mudahan sebagai bagian bagaimana sepak bola itu memang harus dibangun dari bawah, tidak hanya dari atas," ujar Erick Thohir.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu, menjelaskan untuk mempersiapkan tim sebaik mungkin tidak bisa hanya setengah-setengah meskipun tidak bisa menjamin akan menjadi yang sempurna.
"Jadi, saya tetap senang dengan (adanya) dukungan pemerintah saat ini. Dan kemarin juga alhamdulillah Pak Prabowo ketemu Presiden FIFA. Punya komitmen yang sama ketika Pak Jokowi membangun tim sepak bola, Pak Prabowo juga ingin memastikan ini berkelanjutan," ucapnya.
Terlebih, kata dia, lapangan latihan di Ibu Kota Nusantara (IKN) juga telah siap dua lapangan termasuk untuk penginapan (mess) putra maupun putri.
"Tanggal 10 September sudah siap. Jadi nanti ada khusus mess perempuan, ada khusus mess laki-laki. Kami prioritas untuk di IKN, tim junior dulu," katanya.
Hal tersebut dilakukannya, agar timnas kelompok umur atau junior bisa lebih fokus dan mempersiapkan diri lebih baik lagi kedepannya terlebih dahulu.
"Supaya paling tidak mereka lebih fokus, lebih bisa melakukan persiapan lebih baik lagi ke depan," tuturnya.
Selain itu, dirinya mengimbau agar masyarakat tidak melakukan dikotomi terkait lapangan latihan yang akan dipakai oleh Timnas Indonesia.
"Saya rasa gini, ini kan tim nasional. Jangan juga dikotomi, ini tim Jakarta, tim Surabaya, tim Balikpapan. Semua itu markasnya Timnas. Cuman training center yang di IKN dan kami persiapkan untuk yang junior dulu. Karena lapangannya baru dua," ujar Erick Thohir.