Pemkab Toli-Toli dan komunitas petani majukan produksi durian

id Pemkab Toli-Toli ,Pengembang komoditas durian ,Komunitas petani durian ,Sulawesi Tengah

Pemkab Toli-Toli dan komunitas petani majukan produksi durian

Pemkab Toli-Toli melaksanakan seminar pengembangan durian di Kabupaten Toli-Toli. (ANTARA/HO-Diskominfo Toli-Toli)

Toli-toli, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah, menggandeng komunitas petani durian di daerah ini dalam upaya mengembangkan budidaya komoditas durian.

"Komunitas petani durian tidak hanya membantu bagaimana pola mengembangkan tanaman tersebut, melainkan juga akan membantu petani untuk bisa memasarkan produknya," kata Wakil Bupati Toli-Toli Moh. Besar Bantilan di Toli-Toli Kamis.

Ia mengatakan salah satu terobosan yang dapat dilakukan oleh komunitas petani durian dalam membantu memasarkan produk, salah satunya yakni dengan menjaga mutu dan kualitas buah durian.

Menurut dia, hal ini dapat mendorong durian dari Kabupaten Toli-Toli semakin banyak diminati oleh konsumen bahkan hingga ke mancanegara.

Ia menyebut produktivitas dan kualitas buah durian, lahan yang baik dan strategi serta teknologi pemasaran sangat penting menjadi perhatian dalam pengembangan komoditas durian.

"Untuk itu, ke depannya kami akan terus memberikan dukungan pada komunitas petani durian lokal," ujarnya.

Terlebih dengan Kabupaten Toli-Toli memiliki tanah subur dan letak geografisnya yang baik, yang berhadapan langsung dengan lautan lepas dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Selain itu, langkah ini juga sebagai upaya mendukung upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam kegiatan ekspor komoditas durian ke China.

Sementara itu, luas kawasan holtikultura di Kabupaten Toli-Toli seluas 16.000 hektare dan untuk kawasan pengembangan durian memiliki sekitar 3.450 hektare.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulteng Nelson Metubun mengatakan sekitar 3.056 hektare kebun durian di provinsi tersebut telah teregistrasi guna menunjang kegiatan ekspor komoditas durian ke China, sebagaimana protokol ekspor buah yang ditetapkan negara tersebut.

Ia menyebut 3.056 hektare kebun durian yang sudah di registrasi tersebar di lima kabupaten yakni Kabupaten Parigi Moutong seluas 1.461,71 hektare, Poso 1.161,7 hektare, Sigi 211.941 hektare, Donggala 151 hektare dan Toli-Toli 70,07 hektare.

Ia menambahkan sekitar 1.379 petani juga telah diregistrasi dalam menunjang kegiatan ekspor, yang mana varietas durian yang menjadi fokus ekspor yakni jenis Montong, Musangking, Duri Hitam dan Bawor.

"Rencana ekspor ke pasar Tiongkok berupa durian frozen atau kemasan dengan dua jenis pengiriman yakni daging durian beserta biji dan dalam bentuk pasta," ujarnya.