Palu (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palu, Sulawesi Tengah, mengerahkan 470 personel gabungan untuk pengamanan Festival Persahabatan yang berlangsung di Gedung Gelora Bumi Kaktus (GBK), Kota Palu mulai dari Kamis (30/1) sampai Minggu (2/2).
Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polresta Palu Kompol Romy S. Gafur di Palu, Kamis, mengatakan 470 personel gabungan itu terdiri dari TNI-Polri, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palu, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palu.
"Kami berharap kegiatan keagamaan ini dapat berjalan aman dan tertib. Oleh karena itu, seluruh personel diminta untuk melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab," katanya.
Ia mengatakan Festival Persahabatan diperkirakan akan dihadiri ribuan peserta dari berbagai daerah, sehingga pengamanan ekstra diperlukan untuk memastikan kelancaran acara.
Untuk itu, kata dia, ploting atau pengaturan personel telah dilakukan meliputi pengamanan di pintu masuk dan keluar gedung, area parkir, hingga penjagaan di sekitar lokasi untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan.
Sementara itu, Dishub Kota Palu dan Satuan Lalu lintas Polresta Palu bertanggung jawab mengatur lalu lintas di sekitar lokasi acara guna mencegah kemacetan, serta Satpol PP akan mendukung pengamanan dengan menertibkan area sekitar.
"Polresta Palu juga telah berkoordinasi dengan pihak panitia untuk memastikan semua prosedur keamanan dipatuhi selama kegiatan berlangsung," ujarnya.
Ia juga mengimbau seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga ketertiban selama acara berlangsung. Menurut dia, partisipasi semua pihak sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif.
Pihaknya berharap dengan upaya pengamanan ini, Festival Persahabatan dapat berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Palu serta sekitarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah memberikan izin pelaksanaan Festival Persahabatan bertempat di Gelanggang Olahraga GBK Andi Raga Petalolo, Kota Palu.
Festival Persahabatan ini dihadiri oleh Peter Youngren sebagai pendiri dari World Impact Ministries (WIM), sebuah organisasi Kristen internasional yang menjangkau lebih dari 100 negara.